Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Iman Bertumbuh Dalam Kesunyian Pergumulan

Bacaan ayat: Yohanes 19:38 (TB) - "Sesudah itu Yusuf dari Arimatea — ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Faktanya, dalam pengajaran-Nya, Yesus mengajak pendengar untuk bersikap kritis dan memahami makna terdalam dalam ajaran tersebut, bukan sebatas aturan tertulis yang seringkali didasarkan pada penyelesaian sebuah kasus yang pernah terjadi.

Dalam otoritas-Nya sebagai Firman Allah yang menjadi manusia, Yesus mengembalikan makna hukum pada maknanya yang semula dan diberlakukan secara utuh dalam kehidupan.

Berbeda dengan Yusuf dari Arimatea. Ia seorang murid Yesus, tetapi tidak berani tampil dihadapan publik untuk secara terang-terangan mengakui dirinya sebagai murid Yesus.

Ada banyak kemungkinan pertimbangan yang dilakukannya sehingga memilih untuk bersembunyi.

Bisa dimungkinkan, dia belum yakin betul bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, meskipun banyak fakta tindakan Yesus yang mendukung bahwa Ia adalah Mesias.

Ia sedang menilai dari jauh atau secara sembunyi-sembunyi dan akan tampil pada saatnya.

Yang pasti, ia ternyata takut pada orang Yahudi yang telah menuduh Yesus sebagai penyesat.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Berkarya Merencanakan Masa Depan

Bisa dipastikan ketika ia menyatakan diri sebagai murid Yesus, ancaman dan intimidasi dari orang Yahudi akan mengancamnya. Ia memilih tidak melawan arus. Ia bersembunyi.

Namun justru dia yang menjadi pionir untuk peduli ketika Yesus mati di kayu salib.

Rasa takutnya berubah pada rasa belas kasihan untuk berbuat sesuatu bagi Gurunya, minimal dapat memakamkannya secara layak.

Hal ini yang mendorongnya untuk meminta ijin kepada Pilatus untuk menurunkan mayat Yesus dari kayu salib dan menguburkan-Nya secara layak.

Bersama dengan Nikodemus, ia memakamkan Yesus.

Mungkin tidak banyak yang perhatian dengan dua tokoh ini, yang terlalu penakut untuk menampilkan imannya di hadapan publik.

Namun iman mereka yang bertumbuh, menjadi teladan menarik untuk dijadikan sebagai teladan.

Iman itu bertumbuh dalam pengalaman hidup. Iman itu bertumbuh seiring dengan banyaknya pergumulan hidup yang menuntut keputusan dan pemaknaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved