Nasib Donal Trump di Amerika Semakin Menghawatirkan, AS Disebut Negara Komunis: Mereka Menggila!
Pasca penyerangan Gedung Capitol Januari Lalu, Trump dilarang beberapa media sosial karena dianggap telah melakukan provokasi.
Nasib Donal Trump Semakin Menghawatirkan, Facebook Langsung Hapus
TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump semakin sulit mendapatkan 'panggung' di media sosial.
Pasca penyerangan Gedung Capitol Januari Lalu, Trump dilarang beberapa media sosial karena dianggap telah melakukan provokasi.
Terbaru dia dibuat jengkel setelah wawancaranya dengan sang menantu dihapus Facebook.
Trump pun menyebut hal itu menunjukkan bahwa saat ini AS semakin menjadi negara komunis.
Sebelumnya Trump melakukan wawancara dengan menantunya, Lara Trump dalam program Real America Voice, Selasa (30/3/2021).
Wawancara tersebut kemudian diposting ke Facebook, namun media sosial tersebut kemudian memutuskan untuk menghapusnya.

Tindakan Facebook membuat Trump terkejut dan jengkel.
“Apa yang terjadi dengan negara ini. Tak ada yang menyangka hal tersebut bisa terjadi. Ini jelas penyensoran. Anda membuat pernyataan, dan jika tak menyukainya, seperti pemilihan, masalah medis atau tentang Hunter Biden, mereka menggila,” katanya dikutip dari Daily Mail.
“Di masa lalu, Anda membuat pernyataan. Mereka juga melakukannya. Anda bertarung, Anda mengambil pemenang. Ini seperti Negara Komunis. Anda berjuang. Tapi sekarang tak bisa. Mereka langsung menghapusnya,” tambah Trump.
Pengusaha berusaha 74 tahun tersebut mengatakan hak berpolitik harus lebih kuat lagi dalam menghadapi penyensoran, dan bersatu melawannya.
Trump pun mengeluhkan bahwa Facebook sudah berlaku tak adil kepadanya.
Baca juga: Gedung Capitol AS Kembali Diserang 2 Orang Tewas, Begini Kondisi Joe Biden Saat Ini
Ia mengatakan bahan yang membahayakan Joe Biden, terkait anaknya Hunter Biden dihapus.
Tetapi konten yang menguntungkannya, seperti wawancara yang dilakukan oleh menantunya malah tak diizinkan.
Trump sendiri telah dilarang disejumlah media sosial, setelah dituduh menyebarkan provokasi kepada pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol, 6 Januari lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Donald Trump Marah, Sebut Amerika Saat Ini Semakin Mirip Negara Komunis.