Berita Nasional
UPDATE Kilang Balongan Terbakar, Api Masih Menyalah dan Bau Sangit Gas Semakin Tercium Malam Ini
Api sisa dari kebakaran besar yang membakar kilang Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu, belum padam.
TRIBUNJAMBI.COM, INDRAMAYU - Api sisa dari kebakaran besar yang membakar kilang Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu, belum padam.
Reporter Tribunnews.com di lapangan masih menyaksikan kobaran api di kilang Balongan milik PT Pertamina tampak terang Senin (29/3/2021) pukul 21.16 WIB.
Api itu dapat dilihat dari jarak sekita 1 kilometer ke Desa Sukaurip Blok Wisma Jati, Balongan, Indramayu Jawa Barat.
Bahkan tidak cuma api saja yang masih menyalah, bau sangit gas terasa masih sangat menyengat.

Sujana, warga di Desa Sukaurip Blok Wisma Jati, mengajak Tribunnews untuk masuk ke rumahnya yang gelap-gulita.
Ia juga menunjukkan plafon atau langit-langit di rumahnya yang jebol akibat kerasnya dentuman kilang, diduga sebab meledak kilang saat terjadi kebakaran.
"Ledakan keras. Saya juga terkejut, serasa badan terangkat," kata Sujana menceritakan betapa dahsyatnya ledakan saat kilang Balongan terbakar, Senin dini hari.
Dikutip Tribunjambi.com dari pantauan Tribunnews.com di lokasi kilang minyak, api dari ledakan Kilang Balongan masih membumbung tinggi dengan asap hitam tebal yang mengepul.
Baca juga: Belum Padam, Api di Kilang Balongan Milik Pertamina Masih Menyalah hingga Senin Malam Ini
Baca juga: SEMPAT Diduga Karena Petir, Terungkap Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Baca juga: Kilang Pertamina Balongan yang Terbakar Bisa Dioperasikan Lagi, Pertamina Sebut Stok Aman
Bahkan api sesekali meletup ke atas yang membuat kesan lebih menyalah.
Selain nampaknya api yang masih berkobar, di sekitaran kejadian masih sangat tercium bau gas yang menyengat yang bersumber dari Kilang minyak milik Pertamina yang terbakar itu.
Sekitar pukul 21.23 WIB, terpantau pula jalan utama yang menjadi akses utama menuju ke Kilangan Balongan sepi dari kegiatan masyarakat.
Cuma ada beberapa petugas keamanan gabungan yang terus berjaga di sekitaran lokasi.

Tidak cuma para petugas keamanan, awak media pun juga masih berada di lokasi untuk melakukan peliputan dan laporan langsung di lapangan.
Kendati demikian, petugas keamanan juga memberlakukan batas jarak untuk meliput, sehingga awak media pun terbatasi dalam mengambil gambar.
Bukan cuma untuk awak media, warga yang ingin melintas di jalan utama desa Sukaurip juga diminta memutar balik mencari jalan alternatif.