Timor Leste Disorot, Gadis-gadis Muda Pasrah Jadi Budak Seks Tentara Jepang, Begini Akhirnya

Banyak wanita Timor Leste menjadi korban, di mana banyak di antara mereka dijadikan 'budak seks' oleh tentara Jepang

Editor: Teguh Suprayitno
vrijoosttimor.com
Tentara Australia ketika berada di Timor Leste saat kerusuhan tahun 2006 terjadi 

Beberapa dari mereka yang menolak untuk mematuhi dieksekusi.

"Wanita yang diperbudak di stasiun kenyamanan dipaksa untuk melayani banyak tentara setiap malam, sementara yang lain diperlakukan sebagai milik pribadi petugas tertentu," katanya.

“Beberapa wanita secara khusus menjadi sasaran perbudakan karena suami mereka dicurigai membantu pasukan Australia.

“Selain mengalami trauma fisik dan psikologis akibat pelecehan seksual, perempuan juga dipaksa untuk bekerja pada tugas-tugas seperti membangun jalan, menebang kayu, menanam dan menyiapkan makanan, dan mencuci pakaian di siang hari, sehingga mereka terus-menerus kelelahan. Mereka juga dipaksa menari dan diajari lagu-lagu Jepang untuk menghibur tentara,” kata Furusawa.

Wanita penghibur tidak menerima pembayaran untuk pekerjaan mereka dan sedikit atau tidak ada makanan, tambahnya.

Anggota keluarga membawa makanan ke stasiun kenyamanan atau para wanita dikirim pulang untuk mendapatkannya.

Ada sedikit kemungkinan wanita mencoba melarikan diri pada saat-saat seperti itu, jelasnya. Ia mengungkapkan bahwa ada sekitar 12.000 tentara Jepang di negara dengan populasi hanya sekitar 463.000, sehingga seluruh pulau itu seperti penjara terbuka.

"Tidak ada tempat bagi para wanita untuk pergi, dan bagaimanapun juga, mereka takut akan pembalasan terhadap keluarga mereka jika mereka mencoba melarikan diri," katanya.

Simak berita lainnya terkait Timor Leste

Sumber Intisari.grid.id

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved