Partai Islam di Israel Raih 4 Kursi di Parlemen Israel, Apa Langkah Benjamin Netanyahu?

Secara mengejutkan partai berhaluan Islam di Israel, Raam, telah mengamankan kursi di parlemen Israel, alias Knesset. Hal ini diketahui dari penghitu

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.COM
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNJAMBI.COM, TEL AVIV – Secara mengejutkan partai berhaluan Islam di Israel, Raam, telah mengamankan kursi di parlemen Israel, alias Knesset.

Hal ini diketahui dari penghitungan surat suara yang hampir rampung.

Melansir AFP, Kamis (25/3/2021), hasil penghitungan sementara suara dalam pemilu Israel menujukkan Raam bakal mengamankan empat kursi di Knesset.

Di dalam Knesset sendiri terdapat 120 kursi.

Jumlah kursi yang bakal diambil Raam tersebut merupakan jumlah terkecil di antara partai yang lain.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (AFP)

Dari Times of Israel, Jumat (26/3/2021), Komite Pemilihan Pusat Israel telah berhasil melakukan penghitungan sebagian besar surat suara.

Koalisi haluan kanan yang mendukung Perdana Menteri Benjamin Nentanyahu untuk sementara memperoleh 52 kursi dalam Knesset.

Rinciannnya adalah Partai Likud 30 kursi, Shas sembilan kursi, United Torah Judaism tujuh kursi, dan Religious Zionism enam kursi.

Sedangkan oposisi untuk sementara memperoleh 57 kursi dengan rincian Partai Yesh Atid 17 kursi, Blue and White delapan kursi, Joint List enam kursi, Yisrael Beyetnu tujuh kursi, Labour tujuh kursi, New Hope enam kursi, dan Meretz enam kursi.

Partai Yamina dengan tujuh kursi dan Raam dengan empat kursi masih belum menentukan pilihan apakah akan bergabung dengan pendukung Netanyahu atau menjadi oposisi.

Baca juga: Walhi Jambi Gugat Dua Perusahaan Pemegang Izin Konsesi HPH ke Pengadilan

Baca juga: 15 Peristiwa Kebakaran di Kota Jambi, Petugas Kesulitan Padamkan Api Karena Banyak Warga Menonton

Untuk bisa mengamankan kekuasaan, Benjamin Netanyahu harus mengamankan 62 kursi di Knesset.

Itu artinya, Benjamin Netanyahu harus merangkul Partai Yamina dan Raam supaya tetap memegang kendali di Knesset.

Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak akan mengecualikan siapa pun untuk masuk ke dalam koalisinya. Ketua Raam Mansour Abbas secara terbuka menyatakan siap untuk menjadi pendukung Netanyahu atau pun oposisi.

Namun, pada Kamis, Ketua Partai Religious Zionist Bezalel Smotrich secara tegas menuturkan bahwa dia menolak Raam ke dalam koalisi pendukung Benjamin Netanyahu.

Dengan demikian, hasil pemilu di Israel terancam deadlock sebagaimana dilansir AFP.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved