Campus Blitz
UIN Lakukan Penemuan Pertama Produk Serbaguna Bahan Pembuatan Utama dari Sampah Organik
Pemanenan Eco-enzym pertama kali, setelah proses fermentasi yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020 lalu, telah dapat dipanen.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Unversitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, melakukan panen pertama Eco-enzym nya, setelah proses fermentasi selama 3 bulan yang dibuat dari sampah organik.
Pemanenan Eco-enzym pertama kali, setelah proses fermentasi yang dilakukan pada tanggal 21 Desember 2020 lalu, telah dapat dipanen.
Proses fermentasi dilakukan selama 3 bulan, setelah 3 bulan Eco-enzyme telah dapat dipanen dan digunakan.
Eco-enzyme merupakan hasil fermentasi sampah organik yang didapat dari lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, yang di fermentasi menggunakan air dan gula merah.
Hasil dari larutan Eko-enzym ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang cukup kuat.
Panen Eko-enzym juga tidak terlepas dari kolaborasi Pusat Kajian Demografi, Etnografi dan Transformasi Sosial, Pusat Kajian Limgkungan Hidup, Pusat Kajian SDG's Pusat Kajian Masyarakat Digital dan Tim Green Sutha
Panen Eko-enzym pertama setelah tiga bulan mendapat seratus liter lebih, dengan bahan pembuatan sampah organik yang di dapat dari sekeliling kampus
"Ini merupakan panen pertama Eco-enzym, setelah proses farmasi selama 3 bulan, kita mendapat hasil panen Eko-enzym sebanyak 120 liter, bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Eco-enzyme ini didapat dari lingkungan kampus UIN yang berupa ialah bahan-bahan sampah seperti kulit semangka, kulit nanas, kulit melon, kulit pepaya, kulit jeruk," Bayu Kurniawan selaku Ketua Green Sutha
Sampah organik yang di olah menjadi Eco-enzyme, memiliki banyak sekali manfaat, dan bisa dikatakan produk serbaguna.
"Eco-enzyme banyak sekali manfaatnya, dapat digunakan sebagai bahan mencuci piring, mencuci baju, membersihkan furnicure, membersihkan permukaan kaca," Syukrya Ningsih selaku Ketua Pusat Kajian Lingkungan Hidup.
Selain itu program Eco-enzyme yang dilakukan di universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi juga merupakan salah satu solusi pengurangan limbah organik, khususnya dilingkungan UIN STS Jambi.