Cerita Kakak Tentang Adiknya yang Terombang Ambing Dua Minggu Dilaut, Bertahan dengan Gabus Bekas
Korban yang bernama Muhammad Kartoyo (18) kondisinya saat ini sudah lebih baik dan bisa diajak berkomunikasi melalui video call.
TRIBUNJAMBI.COM - Kejadian mengenai penemuan orang hanyut Beredar di Facebook, Penemuan itu terjadi tepatnya di perairan taka tambora provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (24/3/2021) pukul 04.00 WITA.
Beruntung, Pria itu berhasil ditolong.
Pria tersebut merupakan warga asli Desa Banjangagung, RT 01 RW 04, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.
Hal tersebut diketahui saat Tribunjateng.com mencoba menghubungi pemilik akun Facebook bernama Erika Putri yang mengaku sebagai kakak kandung korban.
Korban yang bernama Muhammad Kartoyo (18) kondisinya saat ini sudah lebih baik dan bisa diajak berkomunikasi melalui video call.
Kondisinya saat ini terlihat lemas dan berbicara seadanya, namun pihak keluarga mengaku bersyukur karena korban masih bisa selamat.
Menurut informasi yang didapat, korban Kartoyo sudah terombang-ambing di laut selama dua minggu atau tepatnya sekitar 15 hari.
Baca juga: Saksi Blak-blakan Ungkap Turap Penahan Air Sungai di Mersam Tak Berfungsi Setelah Dibangun
Baca juga: Pemerintah Pusat Kirim Helikopter Patroli ke Jambi dari BNPB Untuk Antisipasi Karhutla Sudah Tiba
Baca juga: Enam Shio ini Diramalkan Bernasib Kurang Beruntung Besok, Bersiap Dengarkan Kebenaran yang Terjadi
"Kapal Adik saya berangkat dari Muara Baru Jakarta, terakhir kasih kabar tanggal 7 Maret masih di Maluku dan mau keluar atau jalan lagi kapalnya ke Cilacap."
"Nah sejak itu tidak ada kabar lagi sampai akhirnya saya menemukan info di Facebook," jelas Erika melalui sambungan telepon.
Korban sebelum menjadi ABK di kapal pencari cumi dan berlayar ke luar pulau biasanya melaut yang 2 bulan sudah pulang.
Baru 8 bulan ini ia memutuskan menjadi ABK di kapal bernama IMB 6 Indah Maju Bersama asal Muara Baru Jakarta karena ingin mencoba hal baru atau mencari pengalaman seperti teman-temannya.
"Seharusnya Maret ini adik saya sudah pulang karena sudah 8 bulan."
"ABK yang bareng dia di kapal 11 orang juga sudah pulang lewat kapal Pelni, nah 7 orang sisanya termasuk adik saya masih berada di kapal dan menurut informasi kapalnya itu ditabrak sama kapal lain."
"Akhirnya 7 orang ini Terombang-ambing dan yang baru ketemu dua orang adik saya dan temannya, tapi yang temannya ini sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Erika menyebut dari 7 orang yang ada di kapal, baru ditemukan dua orang dan yang selamat adalah adiknya.
Sedangkan 5 orang lainnya belum ditemukan sampai sekarang.
Ia pun bercerita, menurut orang yang menemukan adiknya pertama kali kondisi sang adik cukup memprihatinkan.
Selain terlihat sangat lemas karena tidak makan apapun dan hanya minum air laut, wajah sang adik pun gosong (menghitam) seperti terbakar karena terkena sinar matahari.
"Adik saya bisa selamat dan bertahan selama 15 hari di lautan karena dia menahan tubuhnya dengan sebuah papan gabus bekas atap atau bagian tubuh kapal yang hancur."
"Kami dari pihak keluarga sangat bersyukur karena adik saya masih bisa selamat, tapi juga kasihan kepada teman-temannya yang belum ketemu sampai sekarang," tuturnya.
Erika menuturkan pihak keluarga akan menunggu sampai kondisi sang adik benar-benar pulih, sambil disini ia mengurus ke pihak yang punya kapal apakah akan diurus dan dijemput atau bagaimana.
Sempat tidak mengenali dan ragu kalau yang ditemukan adalah sang adik, namun Erika dan keluarga berusaha mencari informasi mulai dari teman-teman adiknya, pihak kapal, dan lain-lain akhirnya memang benar itu adalah sang adik.
"Pertama kali tau kabar ini jujur saya dan keluarga shock karena muka adik saya yang jadi hitam. Karena basic nya dia itu kulitnya putih bersih. Jadi awal sempat ragu itu benar adik saya atau bukan sampai akhirnya dapat info kalau itu memang adik saya. Untung saya menyimpan fotocopy KTP adik saya, karena saat itu saya berpikir namanya pelaut takutnya hilang atau gimana posisi KTP baru bikin," terangnya.
Erika menambahkan, saat ini ia masih berkomunikasi dengan warga yang menolong adiknya.
Sang adik pun belum bisa bercerita dan ditanya banyak hal, terlebih mengenai kejadian naas yang menimpanya.
Nyawanya Selamat
Telah ditemukan seorang pria mengaku orang Jawa Tengah. Pria itu diselamatkan warga Pulau Langkoitang.
Dia terombang-ambing di perairan Taka Tambora. Kondisinya lemas. Informasi yang diperoleh tribunjateng.com, pria itu sudah 2 minggu di lautan.
Dia terapung di atas gabus. Kini pria tersebut dirawat di Puskesmas Pulau Sapuka Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Sumber : SRIPOKU