Dipukuli dan Ayahnya di Tembak, Bocah 7 Tahun Menghembuskan Napas Terakhir di Pangkuan Ayah

Melansir The Guardian, saudara bocah 7 tahun itu mengatakan tentara menembak ayahnya, Kemudian tentara memukuli Myo Chit yang ada di pangkuan ayah

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
kolase/tribunjambi.com
Unjukrasa di Myanmar antara warga sipil melawan junta militernya 

Save The Children ini mencatat sedikitnya ada 20 anak yang tewas dalam kekerasan militer.

Sehari sebelumnya, pada Senin lalu, seorang remaja 14 tahun asal Mandalay juga tewas.

Tun Tun Aung (14) berada di dalam rumahnya dan tidak terlibat dalam protes ketika dia dibunuh.

Anak laki-laki itu dimakamkan pada Selasa lalu.

Militer Myanmar menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta dan menggagalkan transisi demokrasi di negara tersebut.

Militer diketahui mengambil alih kekuasaan pemimim de facto Aung San Suu Kyi karena menduga ada kecurangan pemilu pada November 2020.

Pemilu tersebut dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai Suu Kyi.

Pada Senin lalu, Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap militer yang terlibat dalam kudeta dan penindasan terhadap demonstran.

Sebelas orang menjadi target sanksi Uni Eropa, termasuk salah satunya Jenderal Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer dan kepala junta.

Berita Terkait Lainnya

Sumber : TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved