Berita Kerinci

Setelah Setahun Pendakian Gunung Kerinci Kembali Dibuka 

Setelah dilakukan penutupan selama satu tahun, akhirnya wisata pendakian Gunung Kerinci kembali dibuka. Pembukaan pendakian Gunung Kerinci

Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
Tribunjambi.com/Heru Pitra
BBTNKS menutup jalur pendakian Gunung Kerinci dan tempat wisata lainnya mengantisipasi penyebaran virus corona 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Setelah dilakukan penutupan selama satu tahun, akhirnya wisata pendakian Gunung Kerinci kembali dibuka. Pembukaan pendakian Gunung Kerinci berdasarkan surat dengan nomor surat SE 244/T.1/BIDTEK/KSA/3/2021. 

Dalam surat yang ditandatangani oleh plt Kepala Balai Besar, Ir Pratono Puroso 19 Maret itu tentang pembukaan kunjungan kawasan wisata alam lingkup taman nasional Kerinci Seblat. Surat yang ditujukan kepada masyarakat atau pengunjung wisata itu menindaklajuti surat nomor: S. 239/KSDAE/PJLHK/KSA.3/3/2021 yang merekomendasikan pendakian lebih dari satu hari sesuai dengan surat Gugus Tugas Covid 19 Kebupaten Kerinci nomor: 43/STP/Covid.19-krc, yang merekomendasikan pembukaan wisata pendakian Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh dapat dilakukan 5 - 7 hari. 

Diketahui Taman Nasional Kerinci Seblat sudah melakukan persiapan sejak 2020 untuk pembukaan kembali wisata pendakian gunung di Kerinci. Karena pada 2020 lalu juga sudah dilakukan simulasi uji coba SOP COVID-19 penerimaan wisatawan di pos penjagaan Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh ditambah pada tanggal 21-22 November 2020 juga Taman Nasional Kerinci Seblat sudah mengadakan pelatihan "Mountain Rescue Di Masa COVID-19" yang pesertanya di ikuti oleh para pemandu dan mitra Taman Nasional Kerinci Seblat. 

Mengenai hal ini pemandu wisata gunung kerinci, Rangga dikonfirmasi mengatakan, bahwa idealnya pendakian Gunung Kerinci dilakukan dengan durasi 3 hari 2 malam. Namun dapat juga dilakukan dengan cepat 2 hari 1 malam dengan pembatasan kuota 50% dari daya dukung menjadi 43 pengunjung per hari.

"Tentu ini perlu di sosialisasikan jauh-jauh hari kepada pemandu, porter dan yang paling penting adalah kepada wisatawan yang akan melakukan pendakian. Yang artinya ada jeda beberapa hari setelah surat resmi keluar dengan tanggal pembukaan, itu akan lebih baik," ungkap Rangga

Ia menyebutkan, agar tidak terjadi penumpukan wisatawan di pos jaga tempat pembelian tiket masuk, sebaiknya ada mekanisme booking online. Selain itu mestinya Taman Nasional Kerinci Seblat  mengundang stakeholder penggiat pariwisata di Kerinci untuk duduk bersama membicarakan mengenai kesiapan dibukanya kembali objek wisata khususnya  pendakian gunung. 

"Upaya ini sebaiknya memang dilakukan Taman Nasional,  agar nantinya ada dialetika antara Taman Nasional dan para penggiat pariwisata sehingga dapat menghasilkan persiapan yang benar-benar matang. Mengenai kelayakan jalur pendakian dan SOP pendakian dari Taman Nasional mengingat saat ini kita masih di masa pandemi," sarannya. 

Sebab ujarnya, wisata pendakian gunung tidak semata-mata melakukan mendaki gunung dan menghindari penularan COVID-19. Tetapi ada juga resiko kecelakaan seperti jatuh, hipotermia bahkan pada hal yang paling fatal ADALAH tersesat.

"Jalur pendakian yang sudah dilakukan penutupan selama satu tahun mestinya harus di uji coba terlebih dahulu oleh perorangan atau organisasi yang dianggap kompeten, ini terkait kelayakan jalur pendakian tersebut seperti, tanda jalur, jalur yang sudah tertutup, longsoran di jalur, sumber air dan SETERUSNYA. Jangan karena terburu-buru untuk dibuka kita semua mengabaikan keselamatan wisatawan/pengunjung," pintanya. 

Selain itu lanjutnya, peraturan terbaru yang dikeluarkan Taman Nasional Kerinci Seblat juga mewajib seluruh wisatawan yang berkunjung tanpa terkecuali porter, pemandu dan masyarakat lokal untuk menunjukan hasil test antigen dan khusus wisatawan warga negara asing wajib menunjukkan hasil test PCR  dan mengunakan standar protokol COVID-19 dan seterusnya.

"Objek wisata di Taman Nasional Kerinci Seblat dengan masa kunjungan lebih dari satu hari kembali dibuka, khusus untuk pendakian gunung, saya menghimbau para pendaki yang akan datang berkunjung melakukan persiapan yang matang dari persiapan fisik, peralatan dan memperbarui semua informasi tentang gunung yang akan dikunjungi. Kecelakaan pada pendakian gunung paling tidak dapat kita minimalisir dengan kesiapan diri kita sendiri selain itu tentu dengan kesiapan pengelola dan kelayakan jalur pendakian harus benar-benar siap," pungkas.(*)

Baca berita terkini tentang Gunung Kerinci

Baca juga: Muarojambi Memiliki Jumlah TPS Terbanyak di PSU Pilgub Jambi 2020 Ini Penyebabnya

Baca juga: Nasib Bu Kades di Pasuruan yang Kepergok Selingkuh Terancam Penjara hingga Dicopot Jabatannya

Baca juga: Tidak Sembarangan Begini Prosedur Pemusnahan Limbah Medis Bekas Vaksinasi di Provinsi Jambi

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved