Tokoh Inspiratif
Kisah Hendra Then From The Below to The Top, Ketika Covid Menjadi Berkah
Selama delapan bulan penuh dia dimentori oleh atasan tersebut. Di gembleng sangat keras bahkan di awasi sangat ketat.
Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Honda Thamrin bisa dikatakan dialer paling bontot yang ada di Kota Jambi.
Namun di tangan dingin Hendra Then, dealer mobil Honda ini cukup diperhitungkan masyarakat Jambi dalam mencari mobil baru.
Bahkan di saat Covid menyapa Indonesia awal 2020 kemarin dan menjadi momok para pengusaha, justru menjadi berkah tersendiri bagi Hendra dalam memajukan bisnis yang dia kelola.
Bagi dia Covid justru memberikannya kesempatan untuk memulai start di garis yang sama dengan dialer yang lebih dulu hadir di Jambi.
“Saat ini semua lagi pada stand. Nanti setelah mulai baru, semua memulai di star yang sama,” ujarnya dalam acara mojok 11 tokoh inspiratif yang dilakukan Tribun Jambi dalam rangka menyambut Ulang Tahun Tribun Jambi yang kesebelas Selasa ( 23/3/2021).
Bahkan di saat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ( PPnBM ) nol persen dealer mobil yang dia bidangi mampu meningkatkan penjualan sampai 55 persen.
Tangan dingin yang Hendra miliki tidak serta merta dia dapatkan begitu saja, ada proses panjang yang dia lalui sehingga bisa menjadi orang nomor satu di Honda Thamrin.
Awal mula meniti karir di dunia otomotif sejak 2001 silam, saat itu dia direkomendasikan temanya untuk bekerja sebagai sales karena tidak lulus SNMPTN atau ujian masuk perguruan negeri.
Hendra mengatakan saat itu ujian masuk perguruan tinggi dilakukan bulan Juli pengumuman kelulusan bulan Agustus. Sedangkan perguruan swasta sudah mulai belajar di bulan Agustus tersebut.
“Jadi jika mau kuliah harus nunggu setahun dulu,” katanya.
Ide temannya tersebut diterima Hendra yang mengantarnya menjadi sales mobil hyundai kala itu. Jabatan pertamanya di dunia otomotif sebagai Sales Training.
Tidak butuh waktu lama bagi Hendra untuk membuktikan kapasitasnya, tiga bulan kemudian dia diangkat menjadi sales Junior di mana dia sudah menerima gaji penuh sesuai UMR dan berbagai fasilitas lainya dari perusahaan.
Dalam acara tersebut Hendra seperti terhanyut dalam kenangannya 21 tahun yang lalu, di mana kala itu Gajinya Hanya Rp 500 ribu.
Sukses meniti karir di dunia otomotif tidak menghilangkan niat awalnya untuk meneruskan pendidikan di universitas.
Hingga satu tahun kemudian dia berhasil diterima di salah satu Universitas yang ada di Indonesia.
Dobel aktivitas bekerja dan kuliah tidak mempengaruhi karirnya di dunia otomotif, tiga tahun setelah diangkat menjadi sales junior dia mulai mendapatkan posisi yang lebih baik menjadi sales senior.
Kala itu dia mulai nyaman dengan posisi dan rezeki yang didapatkannya sehingga tidak memikirkan karir.
Namun setelah enam tahun menjadi sales Senior dan banyak juniornya yang telah menjadi supervisor menggerakkan hatinya untuk kembali membuktikan kemampuannya.
Mantan atasannya yang saat itu menjadi Brand Manager satu diantara brand mobil ternama di Indonesia memberikan dia tantangan sekaligus kesempatan untuk dia meniti karir yang lebih baik lagi.
Saat itu dia ditantang untuk menjual 36 unit dalam satu tahun jika berhasil akan diangkat menjadi supervisor.
Sembilan bulan berjalan, penjualan Hendra kala itu jauh dari target bahkan dia sudah diberikan SP 3 dan jika bulan tersebut tidak ada progres maka akan dikeluarkan dari perusahaan.
Ada rasa putus asa di diri Hendra kala itu, keinginan untuk resign daripada dipecat begitu kuat.
Namun team leadernya kala itu mencoba memotivasinya. Hendra masih teringat betul kalimat yang membuat dia mampu bangkit dan akhirnya mendapatkan jabatan yang dia inginkan.
Kala itu atasanya mengatakan kalau dia tidak boleh menyerah, jika harus kalah kalahlah dengan terhormat, bukan dengan lari dari perang.
Lalu team leadernya saat itu memberinya kesempatan untuk menjaga stand di sebuah Mall, dengan syarat dia harus satu bulan full ada di stand tersebut. Mulai dari pagi sampai malam selama satu bulan tanpa libur.
Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh Hendra, benar saja dalam 15 hari dia sudah mampu menjual 5 unit mobil.
Dan disaat tempat dia bekerja memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kontraknya selama satu tahun pun tidak disia-siakan oleh Hendra.
Dalam waktu tiga bulan tersisa, Hendra berhasil mencapai target yang diberikan oleh tempat dia bekerja.
Setelah mendapatkan jabatan sebagai sales supervisor Hendra pun mulai mengejar karir selanjutnya sebagai sales manager.
Kala itu syarat menjadi sales manager harus menelurkan sekitar tiga sampai empat supervisor di jawabnya dengan melahirkan banyak supervisor dari timnya.
“kalau tidak salah ada sekitar enam atau tujuh supervisor yang saya lahirkan,” katanya.
Namun karena ketatnya persaingan untuk mendapatkan jabatan manager Hendra pun memutuskan untuk menerima tawaran dari perusahaan lain dalam mengisi jabatan manager.
Hingga akhirnya dia mampu mendapatkan jabatan orang nomor satu di Honda Thamrin Jambi.
Orang Yang berpengaruh dalam kesuksesan Hendra
Kedua orang tua Hendra merupakan dua figur yang sangat mempengaruhi kesuksesan saat ini.
Hendra mengatakan walaupun tidak memiliki pendidikan yang tinggi namun kedua orang tuanya cukup berpikir moderat.
“Untuk orang yang lahir di tahun 50an, orang tua saya bisa dikatakan cukup moderat dengan tidak memaksakan kehendaknya kepada anak-anaknya,” ungkapnya.
Orang tuanya sangat mendukungnya mencari karir, walaupun sebenarnya mereka ada keinginan agar anak-anaknya bisa meneruskan bisnis keluarga.
Selain kedua orang tuanya, mantan Brand Managernya Aliong Yun yang juga menjadi sosok yang berhasil mentransfer ilmunya secara baik ke Hendra.
Hendra mengatakan lebih dari 60 persen kemampuannya dalam memimpin sebuah perusahaan hasil didikan dari mantan BM nya tersebut.
Selama delapan bulan penuh dia dimentori oleh atasan tersebut. Di gembleng sangat keras bahkan di awasi sangat ketat.
Filosofi yang selalu dia pegang.
Hendra mengatakan tidaklah mudah menjadi pimpinan apalagi pimpinan baru, biasanya akan terjangkit power syndrome, semua minta dilayani. Sejatinya seorang pemimpin itu itu harus senantiasa melayani.
“Seorang pemimpin atau BM yang baik itu harus bisa memuaskan tiga hal. Yang pertama konsumen, kedua pemegang saham dan terakhir karyawan,” katanya.
Selain itu seorang BM sebaiknya tidak mengambil keputusan di saat emosi. Jika ada sesuatu yang Urgent dan harus segera diputuskan maka ingatlah tiga hal, Konsumen, pemegang saham dan karyawan.
Di talk show yang berjalan selama satu jam tersebut pemandu acara Yuliansyah atau yang biasa di sapa Acong juga menanyakan tentang tips menyikapi PPnBM nol persen yang sedang dijalankan pemerintah saat ini.
Satu diantara 11 toko inspiratif Tribun Jambi ini mengatakan Jika ada masyarakat yang menginginkan mobil baru alangkah baiknya inden saat ini.
“Karena di bulan Juni PPnBM sudah tidak nol persen lagi,” katanya.
Intinya jika ingin membeli mobil tahun ini lah saatnya, karena sudah 20 tahun dia berkarir di bidang otomotif baru kali ini ada pajak barang mewah nol persen.
Dalam kesempatan ini juga Hendra mengucapkan selamat ulang tahun kepada Tribun Jambi dan mendoakan Tribun Jambi agar lebih besar lagi.
Selain itu dia juga berharap berita-berita yang disuguhkan Tribun Jambi bisa lebih menginspirasi lagi.
Tak lupa juga dia menghimbau kepada mahasiswa yang sedang belajar online untuk meniti karir sebagai sales.
Menurut dia sales itu kerjanya sangat fleksibel dan bisa mengatur waktu kapan harus bekerja.( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).
Baca berita terkini tentang Otomotif
Baca juga: BREAKING NEWS 14 Orang Siswa SMA TT Positif Covid-19 Atas Hasil Tes PCR Sekolah Diliburkan
Baca juga: Chumaidi Zaidi Belum Kembalikan Uang Suap Ketok Palu
Baca juga: 5 Menu Sahur Yang Sebaiknya Dijauhi Agar Tetap Bugar saat Puasa Dibulan Ramadhan 2021