Ramadhan 2021
Jangan Asal Berbuka dengan yang Manis, Pilih yang Bermanfaat untuk Tubuh
Umat Muslim di Indonesia biasanya menyantap hidangan manis terlebih dahulu begitu azan magrib berkumandang.
TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Ramadhan segera tiba, seluruh umat muslim tengah bergembira menyambut bulan penuh ampunan ini.
Umat muslim juga diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan.
Saat berbuka, ada kutipan menarik yang selalu ada di bulan ramadhan yaitu berbukalah yang manis.
Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Arti dan Keutamaanya
Baca juga: Cara Menghindari Dehidrasi saat Puasa, Hindari Minuman Berkafein
Umat Muslim di Indonesia biasanya menyantap hidangan manis terlebih dahulu begitu azan magrib berkumandang.
Makanan atau minuman manis disebut-sebut dapat mengembalikan energi yang hilang karena seharian beraktivitas tanpa mendapat asupan nutrisi.
Namun, apakah anjuran berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis itu benar sesuai ajaran Islam dan terdapat dalilnya?
Berikut penjelasan dari Siti Choiriyah, M.Ag., dosen Institut Agama Islam Negeri atau IAIN Surakarta.
Menjawab pertanyaan itu, Siti Choiriyah menyampaikan hadits riwayat (HR) Ahmad dan Abu Daud.
"Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menyampaikan terlebih dahulu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud," jawab Siti Choiriyah kepada mengutip tayangan kanal Youtube Tribunnews.com.
Berikut bunyi dari HR Ahmad dan Abu Daud tersebut:
كان النبي صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل ان يصلي فان لم يكن رطبات فتمرات فان لم يكن تمرات حسا حسوات من ماء رواه أحمد وأبو داود والترمذي
Artinya, "Rasulullah Saw. berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan shalat.
Kalau tak ada kurma basah, Rasulullah Saw. berbuka dengan kurma kering.
Bila tak ada kurma kering, ia meminum beberapa teguk air." (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).
"Dari hadits tersebut bisa kita pahami bahwasanya Rasulullah terbiasa ketika berbuka itu dengan ruthab (رطب)," kisah Siti Choiriyah.