Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Keselamatan yang Seutuhnya
Bacaan ayat: Yohanes 12:32-33 (TB) - "... dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Ny
Keselamatan yang Seutuhnya
Bacaan ayat: Yohanes 12:32-33 (TB) - "... dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Oleh Pdt feri Nugroho

Menjadi persoalan umum dalam sejarah manusia bahwa keselamatan yang diimani seringkali berlaku lokal.
Keselamatan seakan terisolasi oleh lembaga agama dalam bentuk ritual dan simbol yang diberlakukan untuk ditaati.
Keselamatan seakan terpatri pada penamaan tertentu, tempat yang disakralkan, terlingkupi dalam budaya tertentu, bahkan perkembangan zaman pada masa tertentu.
Seakan keselamatan terjebak dalam ruang dan waktu yang terbatas.
Terperangkap dalam imajinasi yang seringkali ketika berhadapan dengan sikap kritis, tidak bisa dibuktikan kebenarannya dan bersembunyi di balik tirai atau tabir.
Ketika telah tertata dalam pokok ajaran, seakan menjadi tabu ketika dikritisi dan diuji: apakah klaim kebenaran yang dilakukan dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal budi yang sehat.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Memperoleh Anugerah
Disepanjang sejarah, iman Kristen selalu diuji oleh banyak pertanyaan kritis yang mencoba mencabut akar iman yang ada, agar pokok iman menjadi menjadi tidak bernutrisi dan mati.
Dicecar dengan banyak pertanyaan logis dan kritis untuk memperoleh jawaban yang cukup, dalam rangka meyakinkan bahwa iman Kristen adalah kebenaran.
Jika Yesus Kristus adalah Juruselamat, maka yang percaya kepadanya pasti diselamatkan; bagaimana dengan Musa dan orang-orang dalam PL, bagaimana mereka diselamatkan sementara mereka hidup jauh sebelum masa kehidupan Yesus?
Ini salah satu pertanyaan logis yang menuntut jawaban logis.
Iman Kristen berangkat dari pemahaman dasar bahwa Allah adalah sumber kebenaran mutlak. Allah adalah kebenaran.
Siapapun yang menyembah Dia, harus menyembah dalam roh dan kebenaran.
Allah itu Esa, dalam makna bahwa hanya Dia satu-satunya yang seperti Dia, tidak ada yang lain.
Setiap orang bisa mengkaim sebuah kebenaran dan setiap bangsa bisa memiliki sesembahannya masing-masing yang bermakna lokal, namun Allah itu mengatasi segala-galanya.
Proklamasi pertama Alkitab yang menyatakan bahwa pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, menjadi informasi yang cukup bagi kita untuk mengetahui dan memahami bahwa Allah itu Pencipta segalanya dan yang lain adalah ciptaan-Nya.
Allah itu konsisten dalam tindakan-Nya.
Hukum Allah berlaku kekal: dari kekal sampai kekal. Konteks ketika Allah menjumpai manusia, pasti berubah.
Bahasa, budaya, kemajuan teknologi: semua berubah. Namun Allah kekal dalam karya-Nya. Konsistensi Allah terlihat disepanjang sejarah manusia bahwa Allah itu kasih adanya.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hanya Oleh Anugerah Tuhan
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat
Kasih-Nya terrenda dalam setiap tindakan untuk berinisiatif menyelamatkan manusia, dan itu terekam baik dalam keseluruhan pembacaan Alkitab.
Tindakan-Nya seakan menjadi 'lokal' ketika Dia berkarya dalam sejarah.
Didasarkan pada hak prerogatif yang dimiliki-Nya, Allah memilih Abraham, Ishak, Yakub - Bangsa Israel, sebagai alat untuk menyatakan kasih-Nya.
Maka menjadi tantangan bagi kita saat ini untuk terus menemukan keterhubungan karya-karya-Nya untuk meyakinkan bahwa Allah adalah Kebenaran. Sisa Israel adalah bangsa Yahudi.
Mereka seakan mempunyai hak eksklusif untuk diselamatkan. Hak ini seakan tidak berlaku bagi bangsa lain.
Menjadi agak aneh ketika beberapa orang Yunani berkeinginan untuk berjumpa dengan Yesus dan ingin mendengar pengajaran-Nya.
Fakta ini justru menjadi titik tolak bagi Yesus untuk memberitakan tentang tujuan penyelamatan yang dilakukan-Nya. Yesus mulai menyatakan bagaimana Anak Manusia akan dipermuliakan.
Bahwa Dia akan ditinggikan, mati diatas kayu salib, dan kematian-Nya ditujukan untuk penyelamatan bagi semua orang, tanpa terkecuali.
Bahwa keselamatan yang dikerjakan-Nya bermuara pada penyelamatan seluruh ciptaan untuk dikembalikan pada tujuan awal Allah ketika menciptakan, yaitu kehidupan kekal.
Kematian Yesus menjadi 'tali sambung', yang membuat karya penyelamatan Allah yang 'seakan lokal' bagi Israel, menjadi berlaku umum untuk semua orang, tanpa tekecuali.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat
Itulah keselamatan yang seutuhnya dan sepenuhnya. Keselamatan yang telah Allah rencanakan sejak manusia jatuh dalam dosa.
Itu artinya, jaminan keselamatan berlaku melampaui ruang dan waktu, baik mereka yang hidup setelah masa kehidupan Yesus di bumi maupun mereka yang hidup sebelum kehadiran-Nya ke bumi 2000 tahun yang lalu.
Artinya, jika hari ini kita memperoleh jaminan keselamatan berdasarkan iman kepada masa lalu dimana Yesus telah mati dan bangkit, maka mereka yang hidup sebelum Yesus diselamatkan berdasarkan harapan masa depan bahwa akan hadir seorang Mesias yang akan menjadi Juruselamat.
Penyelamatan Allah dalam Yesus berlaku bagi semua orang. Yang perlu dilakukan adalah 'memandang dan percaya'.
Dan berlaku bagi siapa saja yang memilih untuk percaya, dia harus hidup sebagimana Kristus telah hidup. Hiduplah dalam kasih, karena Dia telah mengasihimu. Amin.
Link Baca Renungan Harian Lainnya
Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam