Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Memperoleh Anugerah
Bacaan ayat: Roma 15:13 (TB) - "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya
Memperoleh Anugerah
Bacaan ayat: Roma 15:13 (TB) - "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan".
Oleh Pdt Feri Nugroho

"Apakah yang akan saya peroleh ketika saya memilih hidup taat kepada Allah?".
Pertanyaan ini selalu dilontarkan oleh seseorang yang sudah terbiasa berfikir, bahwa apapun yang dilakukan dalam hidup, pasti memperoleh upah.
Benar adanya, bahwa hukum tabur tuai itu berlaku bagi kehidupan. Orang yang menebarkan benih kebaikan, akan memulai kebaikan.
Sementara seseorang yang menabur benih kejahatan, akan menuai bencana.
Namun bagaimana, jika terjadi 'air susu dibalas dengan air tuba'?
Melakukan kebaikan justru berhadapan dengan penolakan, ancaman, intimidasi, tekanan, pengucilan, bahkan dimusuhi banyak orang?
Sebaliknya, menemukan mereka yang melakukan kejahatan justru kehidupannya tenang, berkecukupan, penuh kuasa, dan terlihat bahagia dalam menikmati kehidupan, akan membuat fikiran menjadi frustasi dan merasa tidak adil.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hanya Oleh Anugerah Tuhan
Dalam situasi tersebut, seseorang perlu mendapatkan penjelasan, siapa yang bertanggung jawab terhadap situasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan?
Ketika berpaling kepada Allah dan berjuang hidup dalam ketaatan, trauma kehidupan seakan membekas dan memicu pertanyaan: apakah yang saya peroleh ketika hidup taat kepada Allah? Jangan-jangan hal yang sama akan terjadi.
Mungkin banyak orang akan menjadi kecewa, karena Yesus Kristus sendiri menyatakan bahwa setiap orang yang mau memutuskan dan memilih untuk mengikut Dia, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan fokus untuk mengikut Yesus.
Lalu apa untungnya bagi saya?
Jemaat di Roma menghadapi persoalan sederhana namun pelik.
Berjumpanya banyak orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, telah membentuk himpunan persekutuan dengan orang-orang yang berlatar belakang berbeda-beda.
Iman mereka sedang bertumbuh. Berbagai kebiasaan dan tradisi aturan lama menimbulkan beberapa persolan.
Tentang makanan dan minuman saja, hampir membuat perpecahan dalam jemaat.
Mereka yang berlatar belakang orang Yahudi sangat kuat memelihara aturan tentang makanan, sementara mereka yang berasal dari bangsa lain, tidak pernah bersentuhan dengan berbagai aturan tentang makanan, merasa tidak bertanggung jawab untuk mentaati aturan tersebut.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Perlindungan Total dari Tuhan
Melalui suratnya, Paulus memberikan pencerahan yang memungkinkan menyatukan pemahaman.
Dan yang paling penting adalah sikap saling menerima satu dengan yang lain dalam penghargaan.
Kiblatnya apa? Kiblatnya adalah Yesus Kristus. Dia tidak mencari kesenangan dan keagungan diri.
Dia rela menderita, dicaci maki, didera, sedikitpun tidak berupaya untuk menghindar atau melarikan diri.
Ia rela mengalami semua itu demi karya penyelamatan, menebus manusia dari kutuk dosa yaitu maut.
Kehidupan Yesus menjadi barometer yang menjadi pelajaran untuk mengukur bagaimana seharusnya para pengikut-Nya melakukan tindakan yang sama.
Tidak mudah untuk memahami, bahwa mengikuti Yesus ternyata membawa konsekuensi logis perubahan cara pandang terhadap kehidupan.
Bukan lagi tentang apa yang saya dapat, namun apa yang bisa saya persembahan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Paulus mengajak pengikut Yesus untuk mempersembahkan tubuh, sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Andaikan masih bertanya, apakah yang bahkan saya peroleh?
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Dijamin Pasti Selamat
Paulus memberi jawab bahwa mereka yang setia mengikuti Yesus, menerima orang lain sebagai sesama manusia dan saling mengasihi, ia berdoa bahwa Allah sebagai sumber pengharapan, akan memenuhi setiap orang percaya dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, supaya oleh kekuatan Roh Kudus para pengikut Kristus berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Bukankah ini bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan dengan rasa syukur?
Ini adalah modal kekuatan agar tidak menyerah dan putus asa ketika menjalani kenyataan hidup yang berat.
Tekanan dan penderitaan tidak akan melumpuhkan iman.
Penolakan dan ancaman tidak menyudutkan langkah untuk tetap berjalan dalam iman.
Terus berbuat baik, apapun yang terjadi, didasarkan pada keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan. Amin
Link Baca Renungan Harian Kristen Lainnya
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam