Jokowi dengan Tegas Tolak Presiden Tiga Periode, Fahri Hamzah dan Mahfud MD Sependapat
Bermula dari komentar Amien Rais yang curiga adanya usaha dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meguasai seluruh lembaga tinggi negara.
"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," ujar Amien.
Pendiri Partai Ummat itu curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.
Satu di antara dua pasal itu, Amien mengatakan akan memberikan hak bagi presiden bisa dipilih tiga kali.
Namun begitu dia menegaskan bahwa semua hal itu masih menjadi dugaannya.
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," ucap Amien.
Fahri Hamzah dan Mahfud MD sependapat
Dua tokoh nasional Republik Indonesia sependapat menanggapi isu wacana presiden tiga periode.
Adalah Fahri Hamzah dan Mahfud MD yang menganggap pihak yang menggulirkan wacana tersebut tak lebih untuk mencari muka hingga menjilat presiden Jokowi.
Untuk diketahui, wacana presiden tiga periode digulirkan salah satu tokoh politik nasional yang jadi pendiri Partai Ummat, Amien Rais belum lama ini.
Baik Fahri maupun Mahfu tak habis pikir, mengapa bisa muncul wacana presiden 3 periode tersebut.
Bagi politisi Partai Gelora, ia termasuk kelompok yang tak percaya dengan upaya perpanjangan masa jabatan periode hingga tiga kali.
Bahkan dalam pernyataan Fahri Hamzah kepada publik, ia telah menanyakan langsung ke Presiden Jokowi soal isu presiden 3 periode, jawabannya tak ada niat mengarah ke sana.
Menurut Fahri, ada partai politik yang panik dalam persiapan jelang Pilpres 2024.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu tak menyebut siapa parpol yang dimaksud.
Namun, Fahri berujar partai tersebut dipastikan kekurangan atau tak memiliki kandidat kuat untuk diusung di Pilpres 2024 mendatang.