Berita Nasional
Pemimpin KKB Noak Orarei Menyerahkan Diri dan Nyatakan Setia Kepada NKRI, Sempat Ragu Karena Hal Ini
Noak Orarei, satu pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, menyerahkan diri.
Pemimpin KKB Noak Orarei Menyerahkan Diri ke Polisi, Nyatakan Setia Kepada NKRI, Sempat Ragu Karena Hal Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Noak Orarei, satu pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, menyerahkan diri.
Noak Orarei menyerahkan diri di hadapan keluarga dan polisi pada Rabu (17/3/2021).
Noak Orarei juga menyatakan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Menurut Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi, pihaknya mengapresiasi keputusan Noak Orarei menyatakan setia kepada Republik Indonesia.
• Wanita Ini Bocorkan Jadwal Pernikahan Nissa Sabyan dengan Ayus, Singgung Soal Persetujuan Keluarga
• Hari Ini, Harga Ayam Broiler dan Cabai Merah di Kota Jambi Menurun
• Update Harga Sembako Tiga Pasar Besar di Kota Jambi, Kamis 18 Maret 2021
Dikatakannya, penyerahan diri itu tak lepas dari peran seluruh anggota Polres Yapen.
Polisi, kata dia, melakukan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan kepada Noak dan keluarganya.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat hingga Noak Orarei dapat kembali setia kepada Pancasila dan UUD 1945," ujar Ferdyan di Polres Kepulauan Yapen, Rabu (17/3/2021).
Kata Ferdyan, upaya penyerahan diri Noak mengalami berbagai dinamika, tak terjadi begitu saja.
Pentolan KKB di Kabupaten Yapen itu sempat ragu menyerahkan diri karena khawatir mendapat perlakuan tak diinginkan dari aparat keamanan.
Namun, keyakinan Noak mantap setelah bertemu Ferdyan. Kapolres Yapen itu menjamin Noak mendapat perlakuan baik setelah menyerahkan diri.

Pihaknya juga tak mengusut kasus pelanggaran yang dilakukan Noak selama ini. Noak akan mendapat kesempatan memulai kehidupan baru di tengah masyarakat.
Ferdyan juga meminta bantuan pemerintah daerah untuk memperhatikan nasib Noak dan keluarganya.
"Pemda harus memperhatikan saudara Noak Orarei karena dia salah satu dari masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen," katanya.
Ditemani ibu dan istrinya
Saat menyerahkan diri, Noak Orarei ditemani ibu, istri, dan keluarganya yang lain, dan menyatakan ikrar setia kepada Republik Indonesia di Polres Kepulauan Yapen.
"Saya NKRI, Saya Indonesia," kata Noak usai mencium bendera merah putih di Polres Kepulauan Yapen, Rabu.
• Ini Sebab Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Kemenpora Langsung Turun Tangan
• Dipaksa Mundur dari All England 2021, Curhatan Marcus Gideon Minta Keadilan BWF: Tidak Percaya Lagi
• Adegan Gisel dan Anya Geraldine Trending di Tengah Kasus Video Syur dengan Nobu, Goyangannya Disorot
Noak Orarei berjanji kembali sebagai warga negara Indonesia yang setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Saya atas nama Noak Orarei bersama ini dengan niat tulus berjanji atas keinginan saya sendiri, untuk kembali sebagai warga negara Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945," kata Noak di hadapan keluarga dan polisi.
Noak Orarei juga mengajak rekan-rekannya yang masih bergabung dengan KKB untuk mengikuti jejaknya.
"Kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung memperjuangkan kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejak saya, bergabung dengan NKRI," ujar Noak.
Saat menyerahkan diri, Noak Orarei juga menyerakan dua pucuk senjata api rakitan beserta 15 butir amunisi.
Amunisi itu terdiri dari tujuh butir peluru tajam SS1 kaliber 5.56 milimeter, tujuh butir peluru revolver kaliber 86 pin, serta satu butir peluru SS1-V5 kaliber 5.56 milimeter.
Juga ada satu bendera bintang kejora dan seragam loreng. Seluruh barang itu diserahkan kepada Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi.
(KOMPAS.com/Irsul Panca Aditra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com