Dampak Covid-19, Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 2020 Tertekan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution mengatakan, Menurunnya pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan oleh aktivitas
Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan IV 2020 mengalami kontraksi 0,99% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,85% (yoy) juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2019 sebesar 3,41% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution mengatakan, Menurunnya pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan oleh aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang belum pulih sepenuhnya memasuki new normal.
“Pelemahan kondisi ekonomi tersebut tercermin dari penurunan kinerja hampir seluruh lapangan usaha terutama lapangan usaha perdagangan, lapangan usaha pertambangan dan lapangan usaha industri pengolahan,” jelasnya, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Dipancing Hendak Beli Sabu, Dua Warga Merangin Ini Berhasil Diciduk Polisi
Baca juga: Lima dari Sembilan Pelaku Pencabulan Anak 14 Tahun di Tanjabbar, Ternyata Masih Dibawah Umur
Baca juga: All England 2021 Hari Pertama Ditunda Gara-gara Sejumlah Tim Dinyatakan Positif Covid-19
Dari sisi pengeluaran, penurunan terutama disebabkan peningkatan komponen impor di tengah perbaikan kinerja komponen PDRB pengeluaran lain.
“Komponen pengeluaran yang menunjukkan peningkatan signifikan adalah investasi, didorong pengerjaan pembangkit tenaga listrik dan persiapan proyek strategis nasional jalan tol,” ujarnya.
Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tercatat mengalami peningkatan didorong oleh tingginya konsumsi barang dan jasa kesehatan seiring peningkatan risiko COVID-19 pada triwulan IV 2020.
“Lebih lanjut, konsumsi pemerintah juga menunjukkan perbaikan didorong realisasi belanja terkait penanganan Covid-19,” katanya.
Secara keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tercatat kontraksi 0,46% (yoy), menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,37% (yoy).
Suti mengatakan, Penurunan kinerja ekonomi daerah seiring menurunnya aktivitas ekonomi dan mobilitas akibat Covid-19.
“Penurunan terjadi pada hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali lapangan usaha informasi dan komunikasi didorong oleh meningkatnya aktivitas bekerja dan belanja secara daring selama pandemi Covid-19,” ungkapnya.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan I 2021 diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya,” tambahnya.
Lanjutnya, Perbaikan terutama didorong oleh peningkatan permintaan komoditas energi primer dan bahan baku pertanian seiring pemulihan ekonomi dan aktivitas sosial.
Keyakinan masyarakat dan pelaku usaha diperkirakan meningkat seiring implementasi vaksinasi Covid-19 sehingga akan mendorong peningkatan permintaan.
Seluruh lapangan usaha diprakirakan mengalami perbaikan terutama lapangan usaha pertanian, lapangan usaha pertambangan, lapangan usaha perdagangan, dan lapangan usaha industri pengolahan.
Secara keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi diprakirakan meningkat dibandingkan tahun 2020 sejalan dengan pulihnya perekonomian global dan domestik setelah pandemi Covid-19.
“Relaksasi pembatasan sosial seiring implementasi vaksin dan penanganan Covid-19 yang semakin baik akan mendorong normalisasi mobilitas manusia dan barang, yang berdampak pada peningkatan permintaan domestik serta aktivitas produksi,” pungkasnya.