Siapa Sosok Habib Hasan Mulachela? Tokoh Dermawan yang Sering Bagi Sembako Kini Telah Tutup Usia
Toko dermawan asal Solo, Habib Hasan ini meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (12/3/2021) pagi. Kabar tersebut disampaikan oleh putrinya, Kareema.
Habib berharap bisa memberikan hadapan baru dan menolong warga tersebut.
"Kalau pemerintah mau cek seperti ini akan tahu kondisi masyarakat," jelasnya.
Antrean masyarakat pada momen berbagi Habib Hasan di kawasan Pasar Kliwon, Solo. (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)
Kenangan Terakhir di Pasar Turi
Dua hari sebelum berpulang, ternyata Habib Hasan masih beraktivitas di Surabaya.
Habib Hasan diketahui beraktivitas di Pasar Turi Surabaya pada Rabu (3/3/2021).
Habib datang bersama Anggota Watimpres RI (Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia), Muhammad Mardion untuk menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Turi yang berada di atas jalan raya.
Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Turi, Muhammad Taufik Al-Djufri, menyambut kedatangan mereka dan menunjukkan kondisi TPS yang sudah mulai rusak.
Juga keberadaan gedung Pasar Turi Baru yang sepi, baik pedagang maupun pengunjung.
"Inilah kondisi Pasar Turi yang ada Pak. Ada sekitar 6.000 pedagang yang belum bisa berdagang secara nyaman pasca kebakaran Pasar Turi 13 tahun yang lalu," kata Muhammad Taufik Al-Djufri.
Rombongan kemudian masuk ke TPS dan melihat kondisinya. Serta kondisi Pasar Turi Baru yang juga masih sepi pedagang, sehingga banyak yang tutup.
"Dengan kehadiran pak Mardiono, saya punya harapan besar. Beliau sangat peduli.
Beliau sebenarnya nggak bisa hadir tapi ini disempatkan. Diberi kemudahan Allah," ujar Habib Hasan, saat mendampingi Mardiono berkeliling.
Sementara Mardiono mengatakan, Pasar Turi ini merupakan bagian dari pusat perdagangan di Surabaya yang konsumennya luas hingga ke seluruh Jawa Timur (Jatim) hingga ke Indonesia Timur.
"Mereka juga bisa disebut bagian dari UMKM. UMKM adalah tulang punggung ekonomi di Indonesia, dan saya pun merasa bersedih dengan permasalahan disini yang sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai," ungkap Mardiono.