Ramadhan 2021

Keutamaan Puasa Bisa Melembutkan Hati dan Menumbuhkan Empati

Puasa Ramadhan 2021 akan segera tiba. Umat Islam seluruh dunia tengah menanti kehadiran bulan yang penuh rahmat ini.

Editor: Nurlailis
ist
ilustrasi - Bulan Ramadhan 2021 akan segera tiba, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa 

TIRUNJAMBI.COM – Puasa Ramadhan 2021 akan segera tiba.

Umat Islam seluruh dunia tengah menanti kehadiran bulan yang penuh rahmat ini.

Ramadhan 2021 hanya menyisakan 32 hari lagi.

Baca juga: Isra Miraj Bulan Penuh Ampunan Sehingga Dianjurkan Membaca Istighfar, Dzikir hingga Berpuasa

Baca juga: Amalan yang Dianjurkan dalam Manyambut Bulan Ramadhan, Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban

Tanggal 1 Ramadhan 1442 H diperkirakan akan jatuh pada hari Selasa tanggal 13 April 2021.

Bulan yang penuh ampunan dan keberkahan ini begitu dinantikan oleh semua umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2021 jatuh pada 13 April.

"1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage 13 April 2021," tertulis dalam maklumat PP Muhammadiyah yang dikeluarkan pada Rabu (10/2/2021).

Menurut PP Muhammadiyah, Ijtimak jelang Ramadhan 1442 H, terjadi pada Senin pon (12/4/2021) pukul 09.33 WIB.

Diketahui, dalam penentuan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab.

Sementara itu, Pemerintah belum menetapkan awal jatuhnya bulan suci Ramadhan 1442 H.

Penentuan 1 Ramadhan akan diumumkan oleh pemerintah setelah menggelar sidang isbat pada 12 April 2021 mendatang.

Perlu diketahui, pemerintah menggunakan dua metode untuk menentukan awal Ramadhan, yakni metode Rukyatul Hilal dan Hisab (perhitungan).

Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadhan

Dirangkum dari buku ‘Misteri Bulan Ramadhan’ yang ditulis oleh Yusuf Burhanudin, berikut hikmah dan keutamaan puasa.

Puasa di dalam Islam memiliki sasaran dua dimensi, yakni membina hubungan dengan Allah SWT (hablun minallah) dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia (hablun minal nas).

Dalam pandangan kebanyakan orang, puasa dianggap mengganggu konsentrasi dan kurang manusiawi.

Padahal, jika diamati, puasa memiliki hikmah dan keutamaan yang luar biasa.

Secara umum, hikmah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan meliputi:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah

Pertama, upaya seorang mukmin guna mendekatkan diri pada pengawasan Allah SWT (muraqabatullah).

Saat berpuasa, seorang muslim menghabiskan sebagian waktu siangnya dalam keadaan lapar.

Meskipun dirinya menginginkan makan dan minum, kesadaran keimanannya menolak untuk melakukannya demi memenuhi kehendak tulusnya terhadap perintah Allah.

Ketulusan inilah yang melahirkan kesadaran bahwasannya segala perbuatan dirinya senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT.

2. Pengorbanan yang Luhur

Selama bulan Ramadhan, seorang muslim dituntut meninggalkan makan, minum, dan bersetubuh yang merupakan kebutuhan biologis bagi seluruh manusia demi memenuhi segala titah-Nya.

Demi menggapai kecintaan pada Allah SWT, perlu pengorbanan berarti dari setiap hamba-Nya.

Pengorbanan ini guna mengingatkan bahwa semua kenikmatan yang kita rasakan berasal dari Allah SWT

Dialah yang paling berhak untuk meminta, memberi, dan mencabut semua kenikmatan itu kapan saja Dia kehendaki.

Kemampuan mengenal dan mengakui segala nikmat Allah mulai dari nikmat makanan, minuman, dan kesehatan.

Manusia dapat merasakan besarnya semua nikmat tersebut justru di saat kehilangan semuanya.

Tidak sampai pada pengorbanan.

Pada bulan Ramadhan ini pula dianjurkan untuk menyucikan jiwa dan pikiran dengan berbagai ibadah dan zikir mengingat Allah SWT.

Ketika seseorang mampu meninggalkan godaan nafsunya, ia dengan mudah menggapai keridhaan-Nya.

3. Melembutkan Hati dan Emosi

Seseorang yang perutnya selalu kenyang, selalu memiliki kecenderungan sifat dan emosi yang keras dan kasar.

Lapar, membuat dirinya lemas dan menyadari kelemahannya pada titik yang utama.

Hati yang keras dan kasar, tentu saja bertentangan dengan keharusan seorang muslim.

Disyariatkannya puasa menjadi wahana bagi seorang muslim untuk membersihkan jiwa dan menghaluskan perasaannya.

Tabiat nafsu manusia, semakin kuat, kian melampaui batas.

Perlu upaya mengendalikan kekuatannya melalui upaya yang sungguh-sungguh.

4. Menumbuhkan Empati Sosial

Prinsip terpenting tegaknya masyarakat Islam ialah saling mengasihi dan menyayangi sesama umat Islam.

Sangat sulit bagi seseorang mengasihi orang miskin tanpa merasakan sendiri pahitnya kelaparan dan penderitaan.

Bulan Ramadhan adalah sebaik-baik pengalaman bagaimana seorang yang kaya bisa merasakan penderitaan orang fakir.

Demikian rasa kasih dan sayang tumbuh dengan sendirinya antara orang kaya dan miskin.

Orang kaya merasakan penderitaan orang-orang miskin sehingga mengasihani mereka.

Seseorang tidak akan merasakan perihnya luka dan rasa lapar kecuali dengan merasakannya sendiri.

5. Mengokohkan Kekuatan Akal daripada Nafsu

Dengan akal, seseorang lebih cenderung berpikir jernih daripada mendahulukan nafsu yang selamanya tidak memiliki akal sehat dan nurani kemanusiaan.

6. Mengakui Kelemahan Diri

Mengakui kelemahan diri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seseorang tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain.

7. Menjernihkan Hati dan Pikiran

Puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran.

Kosongnya perut bisa menjadikan seseorang lebih tabah menahan rasa sakit dan jernih dalam berpikir.

8. Menjaga Kesehatan dan Stamina Tubuh

Perut itu gudang penyakit. Semua penyakit rata-rata disebabkan aneka makanan yang kita konsumsi.

Membatasi makanan berarti mencegah munculnya ragam penyakit dalam tubuh.

Adapun jika terdapat orang tidak sehat karena berpuasa, dikarenakan cara puasa yang tidak sesuai anjuran syariat maupun ilmu kesehatan.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved