Anak Delapan Tahun Terus Menanyakan Keberadaan ibunya yang Telah Tewas Dibunuh sang Kekasih
Macedo diduga menikam Ferreira beberapa kali saat dia menyiksa dan menyiksanya di rumahnya di Belford Roxo, Brasil, pada 6 Maret lalu.
TRIBUNJAMBI.COM - Pelaku Rone Vicente de Macedo (42) diduga menyiksa ibu yang memiliki anak.
Kematian Simone Priscila Ferreira (36 tahun) membuat putranya menjadi yatim piatu, dan terus-menerus menanyakan keberadaannya.
Macedo diduga menikam Ferreira beberapa kali saat dia menyiksa dan menyiksanya di rumahnya di Belford Roxo, Brasil, pada 6 Maret lalu.
Ferreira mengalami pelecehan yang panjang hingga kematiannya.
Baca juga: Dicap Organisasi Preman, Japto: Pemuda Pancasila Dikatakan Haram Jadah, Ini Kita Buktikan
Baca juga: Profil Danny Guthrie Pemain Persib Bandung Mantan Gelandang Liverpool
Baca juga: Profil Septi Miftahur Rahma, Duta Dangdut Provinsi Jambi yang Akan Melaju Top 70 LIDA 2021
Pembunuh itu diduga masuk ke properti rumah korban dengan melompati dinding.
Ketika layanan darurat dipanggil ke tempat kejadian, mereka menemukan korban terbaring di lantai dengan banyak luka tusuk dan memar di sekujur tubuhnya.
Tersangka ditemukan dekat dengan jenazah korban dan dibawa ke rumah sakit, di mana ia mendapat perawatan untuk luka di leher.
Diduga dia mencoba bunuh diri.
Menurut kerabat korban, Macedo membunuh Ferreira karena telah putus dengannya dua minggu sebelumnya.
Dia tidak dapat menerima akhir dari hubungan mereka.
Hubungan pasangan itu berlangsung selama enam bulan sebelum mereka putus.
Putusnya hubungan mereka berawal dari perkelahian, yang berakhir dengan Macedo mencuri mobil Simone.
Pasangan itu dilaporkan menghidupkan kembali hubungan setelah Macedo meminta maaf dan mengembalikan kendaraan tersebut, lalu Simone kembali memutuskan pria itu tak lama setelah.
Simone memiliki seorang putra berusia delapan tahun, yang kini telah menjadi yatim piatu, karena ayahnya sebelumnya meninggal karena serangan jantung pada usia 38 tahun.
Anak laki-laki itu tidak menyaksikan saat ibunya menghembuskan nafas terakhir, karena dia dilaporkan berada di rumah neneknya pada saat itu.