Mata Najwa
SERU! Mata Najwa Malam Ini Bahas Nasib AHY atau Moeldoko, Angkat Tema Kisruh Partai Demokrat
Mata Najwa malam ini digadang bakal seru, kisrus Partai Demokrat kembali jadi bahasan yang akan dikupas Najwa Shihab, Rabu (10/3/2021) malam ini.
Jhoni Allen pun mulai memberikan nasihatnya kepada juniornya itu.
Baca juga: Promo BreadTalk Hari Ini 10 Maret 2021 Bisa Beli Cake Utuh Cuma Rp 145.000
Baca juga: Video Viral Pengunjung Lempar Botol ke Mulut Kuda Nil, Begini Nasib Pelaku, Terancam Penjara?
Baca juga: Ramalan Shio Harian untuk 11 Maret 2021 Soal Peruntungan dan Asmara, Tikus Santai, Kelinci Optimis
"Jangan Anda sama-sama kita, saya ingatkan sebagai kader muda, saya sayang sama Anda, jangan pertaruhkan kepercayaanmu dengan sumpah," ujar Jhoni Allen.
"Ya bang" dijawab Jansen Sitindaon.
Namun, Jhoni Allen meminta Jansen Sitindaon diam dan tidak memotong karena dia mau melanjutkan nasihatnya.
"Tunggu dulu jangan dulu kau jawab, ini nasihat untuk Anda," kata Jhoni Allen melanjutkan.
Menurut Jhoni Allen peserta kongres yang tidak memiliki hak suara, begitu selesai pidato Ketua Umum disuruh keluar.
"Saya ada disitu, pak Budi ada di situ, saya di sebelah pak SBY," kata Jhoni Allen.
Namun argumen itu kembali dibantah Jansen Sitindaon.
"Kan memang kongres itu pemilik hak suara, maksud abang gimana?" kata Jansen Sitindaon.
Jhoni Allen kembali meminta Jansen Sitindaon mendengarkan argumennya dulu.
"Peserta kongres adalah seluruh peserta kongres, hak suara dipakai pada saat pemilihan ketua umum," kata Jhoni Allen.
"Persis" jawan Jansen Sitindaon.
"Belum ada proses, baru katakanlah pembukaan masuk disuruh peserta dari persidangan," sahut Jhoni Allen.
"Ingat, ingat lho, supaya kau sadar jangan kau tertutup, karena faktor-faktor lainnya saya ingatkan," imbuhnya.
"Abang mau tanya apa, biar saya jawab?" dijawab Jansen Sitindaon.
Jhoni Allen meminta jangan pertaruhkan bursa ketum itu dibuka demi Tuhan, sebab menurutnya, Ibas pun layak untuk maju menjadi Ketum Demokrat.
"Ibas meminta saya untuk" belum selesai kata Jhoni Allen, sudah dipatahkan Jansen Sitindaon.
"Faktanya tidak ada dukungan, kalau pencalonan dibuka," sanggah Jansen Sitindaon.
Maksudku jangan kita mengatakan, pencalonan tidak dibuka, AHY itu mendaftar," lanjutnya.
Mendengar kegaduhan yang tak berujung itu, Najwa Shihab pun mencoba menengahi argumen keduanya.
"Baik, baik," kata Najwa Shihab menginterupsi.
"Mudah-mudahan nanti kau sehat keluar dari ruangan ini, karena kau bersumpah, kau saya ingatkan saja," kata Jhoni Allen.
Najwa Shihab pun turut berargumen terkait sumpah atas nama Tuhan yang dibawa Jansen Sitindaon dalam diskusi acaranya.
"Saya hanya bilang, kalau soal politisi mengatasnamakan atau bersumpah demi Tuhan itu sudah jamak Bang Jhoni, Anda pun bersumpah demi Tuhan ketika Anda bilang SBY tak berkeringat, Anda juga mengatakan hal yang sama," kata Najwa Shihab.
"Oh ya itu clear" kata Jhoni Allen.
"Kalau begitu tidak fair, kalau Anda bilang dia (Jansen Sitindaon) tidak boleh bersumpah atas nama Tuhan kalau pun Anda bersumpah dengan mengatakan hal yang sama," bantah Najwa Shihab.
Tak ingin mendengarkan perdebatan narasumbernya itu, Najwa Shihab menutup dengan pernyataan netral.
"Tapi itu bukan poinnya, saya cuma mengatakan, bahwa retorika itu sudah sering kita dengar, politisi membawa nama tuhan" kata Najwa Shihab melakukan skakmatnya ke Jhoni Allen.
Simak selengkapnya di sini:
Reaksi Mabes Polri
Kisruh Partai Demokrat turut membuat pihak kepolisian turut terlibat.
Kepala Divis Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, pihak kepolisian bakal mengecek informasi yang mengatakan bahwa ada dugaan ancaman dari intelijen kepolisian terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah.
Ancaman itu disebut bertalian dengan gelaran kongres luar biasa (KLB) yang digagas sejumlah eks kader Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Kami cek dulu kebenarannya," ujar Argo dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021).

Menurut Argo, tugas pokok anggota Polri sebagaimana diamanatkan UU Nomor 2 Tahun 2002 yaitu memelihara dan memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia menegaskan, anggota Polri tidak berpolitik.
"Polri tidak berpolitik sehingga jangan diseret ke ranah politik. Tugas pokok Polri memelihara kamtibmas," ucap dia.
Argo pun mengatakan, jika kabar itu benar, anggota yang bersangkutan akan ditindak tegas.
(*)
SUMBER: TRIBUNNEWS