Berita Batanghari
Sinergisitas Dalam Antisipasi Karhutla, Ini Upaya KPHP Batanghari Kendalikan Karhutla
Pemda Batanghari serta unsur forkopimda sudah menggelar pertemuan untuk membicarakan pencegahan dan penanganan karhutla bagi masyarakat Batanghari.
Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Bencana karhutla belakangan ini terjadi disebabkan sebagian besar ulah manusia.
Pemda Batanghari serta unsur forkopimda sudah menggelar pertemuan untuk membicarakan pencegahan dan penanganan karhutla bagi masyarakat Batanghari.
“Dari pertemuan itu, terbentuk delapan posko klaster yang tersebar di masing-masing kecamatan guna memaksimalkan penanganan karhutla,” kata Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Batanghari, Andri Yushar, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Gaji Pokok CPNS dan PPPK 2021 Lulusan SMA Sederajat
Baca juga: Sikap Kaesang Pangarep Usai Dihina Keluarga Felicia Tissue: Di Waktu Itu Juga Aku Dimaki, Yoweslah!
Baca juga: Sikap Kaesang Pangarep Usai Dihina Keluarga Felicia Tissue: Di Waktu Itu Juga Aku Dimaki, Yoweslah!
Lanjutnya, UPTD KPHP selalu koordinasi pihak terkait, apabila pihaknya berperan serta dalam karhutla maka membantu melalui personil.
“Karena sinergisitas dan peran pihak terkait serta swasta itu penting dalam melakukan pencegahan bencana karhutla,” ujarnya.
Sementara itu, secara garis besar mitigasi karhutla dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) Jambi, berbagai upaya dilakukan, antaranya membuat sumur bor di beberapa titik yang menurut peta, lokasi itu rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Hal itu dilakukan untuk mendukung sumber air disaat pemadaman api.
“Mereka juga mempertahankan level permukaan air gambut jangan sampai surut,” ungkapnya.
Langkah mitigasi itu tidak dilakukan di Batanghari, melainkan ada di tiga lokasi, yakni Tanjab Barat, Tanjab Timur dan Muaro Jambi karena itu wilayah kerjanya BRG.
Selain itu, UPTD KPHP Batanghari hanya memperdayakan sumber daya manusia, melalui kampanye pencegahan karhutla, sosialisasi kepada masyarakat dan membentuk masyarakat peduli api, supaya nantinya mereka ada keahlian dalam penanganan karhutla.