Berita Makalam
Satu Jam Menahan Sakit, Petugas Damkar Kota Jambi, Berhasil Buat Susianti Tersenyum, Ini Penyebabnya
Satu Jam Menahan Sakit, Petugas Damkar Kota Jambi, Berhasil Buat Susianti Tersenyum, Ini Penyebabnya
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Petugas Damkar Kota Jambi, berhasil membuat Susianti Fitriani (45) tersenyum. Ibu rumah tangga (IRT) di Kota Jambi ini, merintih kesakitan, saat petugas Pemadam Kebakaran Kota Jambi, membantu melepaskan cincin dari jari manisnya, Senin (8/3) dengan menggunakan mesin pemotong.
Kabid Ops Damkar Kota Jambi, Rino mengatakan, saat itu, perempuan yang tinggal di Jalan Melati, RT 26, Danau Sipin, tersebut datang ke Mako Damkar dan meminta pertolongan kepada personel untuk melepas cincin yang sudah melekat di jati manisnya, sekira kurang lebih 2 tahun.
Baca juga: Dramatis! Aksi Petugas Damkar Tebo Lepaskan Cincin Setelah 17 Tahun Melingkar di Jari Dewi
Baca juga: DIISUKAN Mencampakkan Felicia Tissue, Kaesang Juga Disebut Sosok Ini Rebut Nadya dari Kakaknya
Sebelumnya kata Rino, jari manis korban sempat infeksi, dan membengkak lantaran terkena tusukan kawat. Namun, cincin tersebut masih melekat, hingga semakin memburuk, kulit di jari manis pelapor nyaris menutupi cincin tersebut.
"Jadi, awalnya ada infeksi, lama kelamaan jarinya membengkak, kemudian sudah menutupi daging di jarinya, jadi susah dikeluarkan," bilang Rino.
Mendapat kondisi tersebut, timnya langsung bergerak cepat, dengan memotong cincin di jari manisnya menggunakan mesin gerinda ukuran kecil. Tidak hanya itu, pihaknya juga turut memanggil tim medis, untuk menyuntikkan bius ke jari manis pelapor, sebelum dilakukan pemotongan cincin di jari manisnya.
Baca juga: Leg Kedua 16 Besar Liga Champions Juventus vs Porto, Ledakkan Kemampuan Ronaldo
Baca juga: Pria ini Rela Modifikasi Tubuhnya Hingga Bola Mata dan Abiskan Biaya Puluhan Juta, Lihat Alasannya
Proses pemotongan berjalan lancar, Susianti tidak kuasa menahan sakit hingga sesekali menjerit saat dilakukan proses pemotongan cincin. Setelah menahan sakit sekira satu jam, cincin ibu tersebut akhirnya berhasil dilepas, tanpa melukai jari manis pelapor. Menurut Rino, kejadian tersebut bukan kali pertama ditangani oleh timnya.
"Kalau dalam satu minggu bisa dua kali kita dapat laporan seperti ini," jelas Rino.(Tribunjambi.com/Aryo Tondang)