Indonesia Perlu Waspada, Filipina Kini Punya Rudal Jelajah hipersonik BrahMos yang Mematikan
Filipina kini juga semakin gencar memperkuat postur militernya. Yang terbaru, Filipina resmi memasukkan rudal jelajah hipersonik BrahMos.
Indonesia Perlu Waspada, Filipina Kini Punya Rudal Jelajah hipersonik BrahMos yang Mematikan
TRIBUNJAMBI.COM - Indonesia patut waspada di tengah ketengan negara-negara besar dunia yang terlibat perseteruan.
Banyak negara kini berlomba-lomba meningkatkan kemampuan militer dan persenjataan untuk menjaga wilayah kedaulatannya.
Bahkan beberapa negara tengah mengembangkan senjata nuklir, ada juga yang memperkuat militernya dengan rudal jelajah.
Seperti tidak mau ketinggalan dari negara-negara Asia lainnya, Filipina kini juga semakin gencar memperkuat postur militernya. Yang terbaru, Filipina resmi memasukkan rudal jelajah hipersonik BrahMos yang merupakan produksi Rusia-India.
Dalam program pengembangan militer terbarunya, Filipina baru-baru ini mengesahkan perjanjian untuk membeli unit rudal jelajah hipersonik buatan BrahMos Aerospace, perusahan kolaborasi Rusia dan India.
Dilansir dari Sputnik News, Departemen Pertahanan Nasional pada hari Selasa (2/3) resmi menandatangani perjanjian dengan BrahMos Aerospace.
Baca juga: Partai Demokrat Sulit untuk Selamat, Pengamat: Hidup Mati Demokrat Sekarang di Tangan Yasonna Laoly
Baca juga: Partai Demokrat Pecah, Ternyata Partai-partai Besar Ini Pernah Mau Bubar Duluan
Baca juga: Gatot Nurmantyo Blak-blakan Diajak Gulingkan AHY, Cerita Lama di TNI dan SBY Diungkit Lagi
Upacara penandatanganan diadakan di Camp Aguinaldo, markas besar Angkatan Bersenjata Filipina. Dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Filipina, Raymundo Elefante, dan Duta Besar India untuk Filipina, Shambhu Kumaran.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, juga mengumumkan kembali bahwa mereka telah membeli rudal dari BrahMos kepada publik setelah upacara penandatanganan berlangsung.
Lorenzana mengatakan perjanjian tersebut merupakan acuan bagi Filipina dan India dalam program pengadaan instrumen pertahanan di kemudian hari.
"Meskipun kesepakatan akhir antara kedua negara belum ditandatangani, perjanjian tersebut akan berfungsi sebagai kerangka hukum untuk pengadaan di bawah modalitas antar-pemerintah," ungkap pihak kementerian kepada Sputnik News.

Pembicaraan lebih lanjut mengenai nilai kesepakatan tersebut diharapkan akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk sementara, Angkatan Darat Filipina berharap rudal BrahMos bisa memasuki layanan pada tahun 2024 mendatang. Belum disampaikan juga rudal ini akan dipasangkan pada kendaraan jenis apa.
Rudal BrahMos merupakan rudal supersonik jarak menengah yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan, pesawat, atau darat.
Rudal jenis ini sebelumnya telah digunakan oleh Angkatan Udara India ketika terjadi bentrokan dengan China di wilayah Ladakh yang merupakan perbatasan kedua negara.