Berita Kerinci
Bunga Bangkai Mekar di Kebun Jeruk Warga Kerinci
Sudah satu bulan lebih sejak pertama kali ditemukan, bunga langka itu masih mekar dengan baik.
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Satu individu bunga langka jenis bunga bangkai ditemukan mekar di dalam kebun jeruk milik warga di wilayah Desa Talang Kumulun, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.
Sudah satu bulan lebih sejak pertama kali ditemukan, bunga langka itu masih mekar dengan baik.
Adalah Noprizal dan anggota Sebukar Bersepeda yang secara kebetulan berkunjung ke kebun jeruk tersebut.
Baca juga: JENNIFER JILL Lagi Mendekam di Sel Tahanan, Ajun Perwira Kepergok Lakukan Hal Ini Bareng Temannya
Baca juga: Cinta - Ramalan Zodiak Besok, Aries Hindari Sikap Egois, dan Coba untuk Terbuka
Baca juga: Dijanjikan Potongan Uang SPP, Oknum Kepsek Cabul Ini Perdaya Muridnya Sampai Mau Diajak Main
Ia mengatakan, jarak lokasi kebun dengan perumahan penduduk kisaran 2-3 kilometer dengan jalan berbatuan.
"Kemarin kami anggota Sebukar Bersepeda ke tempat tersebut," ujar Nop, Minggu (7/3/2021).
Saat di kebun jeruk itu, mereka terkejut melihat ada bunga bangkai tumbuh dengan ketinggian 2 meter lebih.
Dan menurut pemilik kebun bunga itu telah satu bulan lebih ditemukan.
"Pertama kali ditemukan oleh pemilik kebun ukurannya masih kecil. Dan sekarang ukurannya dua meter lebih," katanya.
Katanya, penemuan bunga langka itu sengaja didiamkan oleh pemilik kebun.
Alasannya, takut ramai warga datang untuk melihat dan bisa merusak tanaman jeruk miliknya.
"Kita kebetulan ke sini, karena pemilik kebun takut orang ramai datang untuk melihat bunga ini," ucapnya.
Sejak pertama kali ditemukan, bunga tersebut dibiarkan tumbuh dengan sendirinya.
Tidak ada perlakuan yang diberikan, namun bunga itu tetap tumbuh hingga sekarang yang tingginya dua meter lebih.
"Namun sekarang bunga itu sudah mulai mau layu, karena sudah lama," jelasnya.
Sejak bunga bangkai itu tumbuh juga tidak ada yang aneh di kebun pemiliknya. Hari-hari berkebun tetap normal seperti biasa.
"Biasa-biasa saja orang disana," pungkasnya.