Ibu Tinggalkan Ayah yang Sedang Dirawat, Anak Ikuti Diam-diam dan Kaget Melihat Apa yang Terjadi
WG terkejut bukan kepalang melihat EM bersama pria lain yang belakangan diketahui SWT (51). Pemuda ini kecewa dan marah melihat ibunya berselingkuh sa
diam-diam membuntuti hingga ke rumah, Desa Kombangan,” jelasnya.
Di situlah, lanjut Agus, tersangka WG mendapati EM tidur di satu ranjang bersama seorang pria di kamar milik orang tuanya.
Kehadiran WG diketahui dan membuat pria tersebut kabur.
"Namun karena saat itu gelap, tersangka tidak sempat melihat jelas wajah pria tersebut. Kejadian itu membuat WG mulai menaruh curiga," tutur Agus.
Dua hari kemudian, ia mengecek handphone milik ibunya.
Dari situlah, WG yakin pria yang kabur dari kamar orang tuanya adalah korban SWT.
"Tersangka menemukan beberapa foto dan video ibu kandungnya bersama korban. Hal itu ia ceritakan kepada beberapa anggota keluarganya. Termasuk kakak sepupunya yang bernama S," papar Agus.
Seperti diketahui, korban SWT tewas bersimbah darah dengan luka robek di bagian perut di halaman parkir minimarket Arosbaya Kabupaten Bangkalan, Kamis (4/3/2021) sekitar pukul 12.30 WIB.
Agus mengatakan, kakak sepupu berinisial S (30) itu datang bersama Mr X.
Dan S membawa senjata tajam jenis samurai sedangkan Mr X membawa batu dan melemparnya ke tubuh korban.
"S membacokkan samurai dua kali ke arah tubuh SWT hingga korban terjatuh. Disusul sabetan celurit lima kali dari tersangka WG yang mengarah ke perut korban," papar Agus.
Padahal 30 menit sebelum kejadian, lanjut Agus, tersangka WG dan korban SWT asih sempat berbincang-bincang di TKP perihal sepeda motor tersangka yang akan diperbaiki.
WG datang seorang diri menemui korban.
"Memang tersangka disuruh ibunya mengambil uang ke korban. Uang itu akan dipergunakan untuk memperbaiki motor milik tersangka. Tidak lama kemudian, S dan Mr X datang dan terjadilah pembunuhan itu,” jelasnya.
Atas tindakan main hakim sendiri itu, tersangka WG dijerat Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang pembunuhan