SBY: Kalau Kader Itu Masih Gentayangan Mencari Mangsa, Usir!
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader yang berniat kudeta.
SBY: Kalau Kader Itu Masih Gentayangan Mencari Mangsa, Usir!
TRIBUNJAMBI.COM- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menegaskan kepada seluruh jajaran Demokrat untuk mengusir kader-kader yang berniat melakukan kudeta.
SBY meminta pimpinan Partai Demokrat melakukan langkah serius, untuk menangkal upaya pengambil alihan Partai Demokrat.
"Kalau segelintir kader atau mantan kader itu masih bergentayangan, mencari mangsa ke kanan dan ke kiri, katanya ada juga yang bertindak sebagai 'EO', hadapi dengan sikap yang tegas. Usir orang-orang itu," kata SBY dalam dalam video news release yang diterima Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Bukan hanya itu, SBY juga meminta agar kader dan mantan kader Demokrat itu segera berhenti merusak partai.
Kendati demikian, SBY mengingatkan agar para kader tidak melakukan tindakan dengan unsur kekerasan atau main hakim sendiri dalam menghadapi gerakan tersebut.
"Banyak cara untuk mempertahankan kedaulatan partai, tanpa melawan hukum yang berlaku. Dalam melawan kemungkaran, janganlah digunakan cara-cara yang sama mungkarnya," jelasnya.
Meskipun, diakui SBY, seringkali tak mudah untuk mendapatkan keadilan.
Baca juga: Gonjang-Ganjing Partai Demokrat, SBY Sudah Tak Tahan Lagi, Nama Presiden Jokowi Akhirnya Disebut
Baca juga: SBY Panas Dituduh Jenderal Bintang 4 Jadi Dalang Aksi 212: Itu Fitnah Kejam, Saya Berani Sumpah!
Namun, ia mengingatkan agar Partai Demokrat tetap menjadi pihak yang menghormati konstitusi.
Lebih lanjut, Presiden ke-6 RI itu bercerita pengalamannya pada 2017, saat putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Kala itu, ia merasa sebagai warga negara yang tidak mendapatkan keadilan dalam menyuarakan haknya.
"Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini. Dulu, di tahun 2017, ketika tengah digelar Pilkada Jakarta, dan AHY menjadi salah satu calon gubernur, rumah saya di Kuningan digeruduk oleh ratusan massa," cerita dia.
"Sebenarnya banyak yang tahu, siapa penggerak dari aksi penggerudukan itu, namun, hingga kini, keadilan tidak pernah datang," sambungnya.

Tak berhenti sampai di situ, SBY mengungkapkan pernah mengalami fitnah kejam, satu hari menjelang pemungutan suara Pilkada Jakarta 2017.
Ia mengatakan, fitnah itu dilakukan oleh seseorang yang dekat dengan penguasa.