Nadiem Makarim Rencanakan Sekolah Tatap Muka di Bulan Juli : Mungkin Tidak 100 Persen Tatap Muka

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Nadiem Makarim

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
Mendikbud Nadiem Makarim 

TRIBUNJAMBI.COM - jika vaksinasi dapat diselesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan, maka jadwal masuk sekolah bisa dimulai pada Juli 2021.

Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Nadiem Makarim

"Syaratnya, mungkin tidak 100 persen (sekolah tatap muka), tapi paling tidak bisa saja dua kali seminggu atau tiga kali."

"Atau dalam sistem rotasi, karena protokol kesehatan tetap dijaga," kata Nadiem di Jakarta pada Rabu 24 Februari 2021.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari ini, Beberapa Wilayah Diprediksi Alami Cuaca Cerah di Pagi Hari

Baca juga: Siapa Panca Wijaya Akbar, Diusia 29 Tahun Telah Menjabat Sebagai Bupati dan Bukan Orang Sembarangan

Baca juga: Kata Istana Soal Kerumunan Warga Saat Menyambut Kedatangan Presiden ke NTT

ia menjelaskan, vaksinasi Covid-19 kali ini memang diprioritaskan untuk tenaga pendidik.

Itu mulai dari Sekolah Dasar (SD), PAUD, Sekolah Luar Biasa (SLB).

Kemudian, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi.

Menurut Nadiem Makarim, hal tersebut dilakukan karena semakin muda jenjang pendidikan, maka proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan semakin sulit dilakukan.

"Mereka yang paling membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka."

"Tapi sekali lagi walaupun sekolah tatap muka, itu harus menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan Kemenkes dan Kemendikbud," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik ini mencapai 5,5 juta orang.

Jumlah itu sudah termasuk tenaga pendidik di bawah naungan Kementerian Agama dan swasta.

"Itu angkanya sekitar segitu. Kami akan upayakan sebaik mungkin untuk memastikan semua itu terjadi akhir Juni," ucap Nadiem.

Sebagaimana diketahui, vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi tenaga pendidik telah dimulai di SMA 70 Jakarta, Rabu 24 Februari 2021.

Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari 21,5 juta kelompok lanjut usia dan hampir 17 juta petugas pelayanan publik.

Kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kemudian, Keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BPJS, Kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet dan wartawan.

Jadwal Vaksinasi Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menuturkan guru dan tenaga kependidikan akan mulai divaksin Covid-19 pada 24 Februari 2021.

Demikian disampaikan oleh Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Hendarman kepada Kompas.com, Senin 22 Februari 2021.

"Rencana mulai lusa (24 Februari 2021) akan dilakukan vaksin kepada guru dan tenaga kependidikan," ungkap dia.

Dia mengaku, pemberian vaksin kepada guru dan tenaga kependidikan akan dilakukan secara bertahap.

Tak hanya guru PNS saja yang diberikan, tapi juga untuk guru honorer.

Hingga kini, kata dia, memang sedang dalam proses pembahasan, terkait kriteria guru yang menjadi prioritas penerima vaksin.

Dan juga jumlah guru dan tenaga kependidikan yang menerima vaksin.

"Ditunggu ya hasil rapatnya. Pastinya kita lakukan secara bertahap bagi seluruh guru dan tenaga kependidikan," sebut Hendarman.

Total vaksin tahap kedua

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pernah mengatakan, suntik vaksin tahap kedua untuk pekerja publik.

Lalu diberikan juga kepada masyarakat yang berusia di atas 60 tahun.

Pada tahap kedua pemberian vaksin, ada sebanyak 38.513.446 orang yang menjadi sasaran untuk disuntik vaksin.

Dari total itu, ada sebanyak 5.057.582 orang yang akan diberi vaksin. Mereka itu adalah guru, tenaga kependidikan, dan dosen.

Selain guru, tenaga kependidikan, dan dosen, suntuk vaksin juga untuk pedagang pasar, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat negara, jurnalis, atlet, dan lainnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi juga pernah mengatakan, soal vaksinasi guru honorer masih dalam pembahasan.

"Nanti ditunggu infonya lebih lanjut karena nanti pelaksanaannya apakah akan melalui PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) atau akan vaksinasi massal ini masih dibahas," ujar Nadia.

Jika memang termasuk dalam kelompok yang divaksinasi pada tahap 2 ini, guru honorer tidak perlu cek ke PeduliLindungi seperti yang terjadi pada nakes (tenaga kesehatan).

Data guru honorer rencananya akan diambil dari data Kemendikbud dan PGRI.

"Ini datanya kami dapatkan dari Kemendikbud dan PGRI ya," ujar Nadia.

Mengenai teknis pelaksanaannya masih dibicarakan.

Nadia meminta masyarakat untuk menunggu terkait hal ini.

Sumber : UPDATE TERBARU - Jadwal Masuk Sekolah Tatap Muka Juli, Begini Syaratnya yang Harus Dipatuhi

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved