Berita Batanghari
Fadhil Arief-Bakhtiar Bakal Memimpin Batanghari, Warga Berharap Jalan Mereka Diperbaiki
Warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari sangat mengeluhkan soal akses jalan menuju ke daerah eks transmigrasi, yang rusak parah dan hancur.
Penulis: A Musawira | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Musawira
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari sangat mengeluhkan soal akses jalan menuju ke daerah eks transmigrasi, yang rusak parah dan hancur.
Warga berharap, jika Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar memimpin Batanghari nanti segera diakomodir infrastruktur di daerah eks transmigrasi Kecamatan Mersam.
Warga minta pemerintah memperhatikan ketersediaan sarana infrastruktur, seperti jaringan jalan poros desa dan jalan produksi.
Infrastruktur seperti jalan, masih banyak ditemui di Kabupaten Batanghari itu rusak, selain itu lampu jalan juga banyak yang mati.
• Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Bakal Berpasangan di Pilpres 2024?, Emil: Tidak Ada yang Tidak Mungkin
• Fasha Bawa Kota Jambi Raih Penghargaan Nasional, Sukses Kelola Sampah, Raih Apresiasi Dana Insentif
• Perangai Nissa Sabyan Suka Pesan Kamar Hotel Pintunya Nyambung ke Kamar Ayus, Sang Ayah: Gak Sendiri
Sekira 8.4 kilometer ruas jalan dari Simpang 4 Rantau Gedang rusak parah dari total 10 kilometer ruas jalan yang ada hanya 1.6 kilometer dilakukan penanganan cor. Tentunya hal itu belum mendukung sepenuhnya aktivitas petani di sana.
Kondisi jalur utama untuk menuju keluar dan masuk daerah eks transmigrasi yang rusak parah sangat menjadi keluhan masyarakat sekitar.
Satu di antara yang mengeluhkan itu yakni, Nasrudin merupakan tokoh masyarakat di Desa Tapah Sari.
Dirinya mengatakan, kondisi jalan sangat rusak tersebut, sangat membahayakan para petani yang membawa hasil kebun menggunakan roda dua dan roda empat.
“Jalan aspal ini dibangun sejak 2008 silam, saat ini sudah melebur menjadi tanah,” kata Nasrudin Selaku Tokoh Masyarakat Desa Tapah Sari, Minggu (21/2/2021).

Apalagi, ketika musim hujan turun, penanjakan jalan bisa membuat pengendara mobil sulit untuk bisa naik dan dari atas sulit untuk turun.
“Jalan yang berlubang sudah begitu dalam itu tidak terlihat, jalanan pun juga licin,” katanya.
Jalan itu merupakan akses utama warga setempat membawa hasil panen kebun menuju ibukota Kecamatan Mersam.
Daerah eks transmigrasi itu diantaranya Desa Bukti Harapan, Desa Bukit Kemuning, Desa Belanti Jaya dan Desa Tapah Sari Kecamatan Mersam.
“Warga desa sangat mengharapkan kepada pemimpin baru Batanghari untuk memperhatikan infrastruktur jalan desa kami,”
“Jalan ini merupakan akses utama untuk membawa hasil panen warga didistribusikan keluar,” ujarnya.
• Viral Bocah Berbola Mata Biru, Dikira Pakai Lensa Padahal Asli, Dokter Ungkap Fakta Ini Normal
Baca juga: Edhy Prabowo Siap Dihukum Mati Jika Dianggap Salah, Lebih Dari Itu Saya Siap Demi Masyarakat
Baca juga: Oknum Polisi Setubuhi Istri Orang di Parkiran Mal, Terbongkar Lewat WhatsApp Web, Akhirnya Dipenjara
Sementara itu, tidak hanya infrastruktur jalan, ia juga mengeluhkan lampu penerangan jalan banyak yang tidak berfungsi.
Menurutnya, lampu penerangan sangat diperlukan. Sebab, adanya penerangan nantinya berfungsi untuk mendukung keamanan, sekaligus mempermudah bagi pengendara yang melintas dimalam hari.
“Lampu penerangan banyak yang sudah mati, karena setiap lorong ada dua lampu penerangan, berapa diantaranya sudah mati dan sejauh ini belum ada pemeliharaan,” tambahnya.
Ia sebagai tokoh masyarakat mewakili warga sangat mengharapkan betul kepada Muhammad Fadhil Arief dan Bakhtiar segera untuk diakomodir infrastruktur di daerah eks transmigrasi Kecamatan Mersam.
“Warga berharap akses jalan utama ini bisa lebih baik dari sebelumnya,”
“Seingat saya pada 2008 lalu, kalau mau keluar menggunakan motor hanya butuh 10-15 menit, kini butuh waktu lebih dari 30 menit untuk tembus keluar,” sambungnya.
Sementara, untuk diketahui empat desa eks transmigrasi ini merupakan penyumbang terbesar Pajak Bumi Bangunan (PBB).
“Daerah saya penyumbang tertinggi PBB dan tidak pernah menunggak bayar PBB, warga selalu patuh membayar pajak,” pungkasnya.