Evaluasi Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi, 505.199 Orang akan Divaksin Pada Tahap Kedua

Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), guna membahas akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 yang dipimpin langsung oleh Menteri

Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Pj Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni saat evaluasi penanganan Covid-19 di Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pj Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni, mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) vaksinasi Covid-19, Senin (22/2/2021) di Kantor Gubernur Jambi.

Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), guna membahas akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 yang dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian serta diikuti perwakilan Panglima TNI dan Kapolri, juga Gubernur, Pangdam dan Kapolda seluruh Indonesia.

Pj Gubernur Jambi mengungkapkan, sesuai arahan Menkes Budi Gunadi Sadikin, sangat berharap pada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk melakukan percepatan dan terobosan untuk vaksinasi 1,46 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi, yang tadinya akan selesai di akhir bulan Februari, ternyata selesai lebih cepat 1 minggu.

Baca juga: VIRAL Desa Orang Kembar di Klaten, Dihuni Puluhan Warga Kembar Identik, Terjadi Turun Temurun

Baca juga: Daftar Cuti Bersama dan Libur Nasional 2021 - Cuti Bersama Dikurangi dari 7 Hari Menjadi 2 Hari Saja

Baca juga: Kombes Erwin Kurniawan Ternyata Bukan Polisi Sembarangan, FPI Bagi-bagi Sembako Banjir Dibubarkan

Berdasarkan data Kemenkes hingga 14 Februari 2021, tenaga kesehatan yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua sebanyak 425.715 orang.

Sementara itu berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, vaksinasi dosis kedua bagi tenaga kesehatan di Jambi telah dilakukan pendataan terhadap masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi tahap II dengan jumlah penerima vaksin 505.199 orang termasuk di dalamnya lansia yang sebelumnya belum diperbolehkan untuk di vaksin. Dari jumlah tersebut vaksin yang dibutuhkan sekitar 1.010.238 dosis vaksin.

Sesuai dengan petunjuk pusat, pelaksanan vaksinasi tahap II akan dilakukan pada minggu keempat bulan februari ini.

Untuk pendataan sasaran vaksinasi covid tahap II, diperlukan hasil pendataan sasaran dari seluruh OPD dan instansi vertikal di Provinsi dan Kab/Kota, sehingga tersedia data riil hasil pendataan yang terkait dengan jumlah kebutuhan vaksin dan dukungan faskes TNI/Polri sebagai tempat pemberian vaksinasi tahap II. Sehingga dari sasaran yang jumlahnya sudah ada, akan dilakukan pendataan untuk menentukan by name siapa yang akan divaksin.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar vaksinasi tahap pertama yang menyasar pada tenaga kesehatan telah hampir selesai dengan persentase 75% dari 23.848 nakes dan sisanya ditunda karena alasan medis.

Pj Gubernur Jambi menambahkan, kegiatan vaksinasi tahap kedua akan dilanjutkan bagi petugas publik yang akan dilaksanakan bersamaan dengan warga lanjut usia (lansia).

Kemenkes menargetkan vaksinasi dengan total 38,4 juta orang yang membutuhkan sekitar 76 juta dosis vaksin, dengan rincian diantaranya petugas publik yang pekerjaannya harus berhadapan dengan publik seperti Babinsa, Bhabinkantibmas, petugas transportasi umum, pedagang pasar, sipir, dan sebagainya sebanyak 16,9 juta orang dan lansia sebanyak 21,5 juta.

"Rencananya Maret-April, tapi melihat karena lansia ini tidak bisa dilakukan terburu-buru, sehingga Kemenkes akan memperpanjang menjadi Maret-Juni," tambah Pj Gubernur Jambi mengutip Menkes.

Berdasarkan penjelasan Menkes, sambung Ibu Nunung, sapaan akrabnya, warga yang berusia di atas 60 tahun bisa divaksinasi sesuai rekomendasi BPOM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Menkes berharap pemerintah daerah menyosialisasikan rekomendasi itu, sehingga dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, dalam Rakor Monev tersebut, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan saran atas evaluasi proses vaksinasi yang sudah berlangsung, salah satunya disebutkan Mendagri yaitu kendala tenaga kesehatan yang tidak bisa divaksinasi karena tensinya tinggi.

"Kami sarankan, kalau bisa selain alat tensi digital, juva menggunakan alat tensi manual yang air raksa. Karena yang alat tensi digital sangat sensitif. Banyak sekali dialami, dengan digital 145/95, dicoba dengan yang manual 130/80. Sehingga batal divaksin karena menggunakan tensi digital," sarannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved