Editorial

Pandemi dan Menyikapi Relaksasi PPnBM

selain relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) calon konsumen kendaraan roda empat akan dimanjakan dengan sejumlah insentif

Editor: Deddy Rachmawan
ISTIMEWA
Perbaikan mobil di bengkel resmi Honda Thamrin Jambi akibat banjir, Selasa (5/1). Penanganan mobil korban banjir harus segera dilakukan agar jangan sampai berakibat fatal. 

Setelah terpuruk di 2020, pemerintah berharap pertumbuhan industri otomotif kembali meningkat tahun ini.

Sejumlah relaksasi pun diluncurkan, selain relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) calon konsumen kendaraan roda empat akan dimanjakan dengan sejumlah insentif fiskal berupa keringanan kredit dengan DP 0 persen.

Namun belum lagi berjalan, nada negatif sudah ditebar merespon kebijakan ini.

Beranggapan kebijakan ini hanya berpihak kepada kalangan mampu karena menyangkut barang mewah berupa kendaraan roda empat.

Lalu menganggap pemerintah tidak berpihak kepada rakyat kecil. Benarkah?

Jika ditelusuri latar belakang pengambilan kebijakan ini, sebenarnya relaksasi ini untuk kepentingan lebih besar bagai pertumbuhan ekonomi nasional.

Pasalnya, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi sangat besar terhadap perekonomian nasional.

Cara orang merespon Covid-19 sepanjang 2020 diantaranya dengan memilih mengamankan uang dengan tidak melakukan transaksi dan tidak berinvestasi.

Transaksi mobil maupun barang mewah lainnya merosot tajam.

Padahal ada banyak tenaga kerja di sektor ini yang merasakan imbasnya.

Dari pabrik hingga showroom, minimnya transaksi membuat lesu.

Syukur-syukur tidak ada kebijakan merumahkan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK).

Namun, perlahan pasar dan aktivitas kembali dibuka. Transaksi pun kembali bergerak meski pelan.

Baca Berita Jambi lainnnya:

klik

Baca juga: Dua Orang Tersangka Narkoba Ditembak Petugas Saat Berusaha Kabur

Baca juga: Polres Tanjabbar Press Rilis Tersangka Karhutla, Wahono Terancam 10 Tahun dan Denda Rp 10 Miliar

Baca juga: Siapa Sosok Ai Khodijah? Penyanyi Gambus yang Diprediksi Bisa Geser Nissa Sabyan, Statusnya Jelas

Baca juga: Wali Kota Jambi Penyitas Covid-19 Sudah Divaksin, Titer Antibodi Dites Dahulu

Guna mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan guna menumbuhkan kembali ekonomi nasional.

Di antaranya relaksasi PPnBM hingga keringanan kredit dengan DP 0 persen.

Bisa ditebak harga kendaraan roda empat akan berkurang belasan hingga puluhan juta rupiah.

Angka yang semestinya masuk ke kas negara ini dipilih untuk ditiadakan guna kepentingan perekonomian yang lebih besar.

Industri otomotif diharapkan akan kembali dinamis dan bergairah, tenaga kerja pun kembali terserap dan terberdayakan.

Tak hanya kendaraan, relaksasi ini juga diberlakukan untuk properti sehingga manfaatnya diharapkan akan lebih luas.

Pemilik usaha jual beli mobil bekas yang diprediksi menjadi korban atas kebijakan ini justru menjawab sebaliknya.

Menurutnya, dengan kebijakan tersebut pemilik uang diharapkan melakukan pembelian kendaraan baru lalu menjual kendaraan mereka terdahulu.

Maka transaksi di segmen kendaraan bekas ini pun diharapkan ikut bergairah.

Momen perayaan tahunan lebaran sudah di depan mata.

Momen ini menjadi saat ditunggu-tunggu baik pedagang kendaraan baru maupun bekas.

Seiring berjalannnya vaksinasi, semoga bulan ke bulan kondisi sosial masyarakat terus pulih bersamaan dengan pulihnya perekonomian.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved