FAKTA TERBARU Kampung Miliarder Tuban : Bos Pertamina Rosneft Warga Terancam Jatuh Miskin, Ada Apa?
Sejumlah fakta-fakta fakta-fakta terbaru tentang Kampung Miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Jenu, Kabupaten Tuban yang baru-baru ini jadi sorotan.
TRIBUNJAMBI.COM- Kampung Miliarder memang sedang gencar dibahas beberapa hari terakhir.
Sejak tanah warga di Desa Sumurgeneng, Jenu, Kabupaten Tuban dibeli oleh pertamina untuk dijadikan kilang minyak, mendadak desa ini menjadi Kampung Miliarder Tuban.
Sejumlah fakta-fakta fakta-fakta terbaru tentang Kampung Miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Jenu, Kabupaten Tuban yang baru-baru ini jadi sorotan.
Salah satu fakta terbaru yakni bermunculan rumah-rumah mewah di desa tersebut hingga banyaknya mobil baru.
Baca juga: Kondisi Saat ini di Kampung Miliarder, Ramai Didatangi Para Sales dan Polisi Berjaga 24 Jam
Baca juga: VIDEO Setelah Viral, Kampung Miliarder Tuban Digeruduk Sales dari Luar Kota, TNI Polri Siaga 24 Jam
Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Kadek Ambara Jaya merasa prihatin dengan apa yang terjadi di Kampung Miliarder Tuban.
Ia khawatir warga yang mendadak menjadi miliarder itu terancam miskin karena tak bisa mengelola uang dengan baik.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
Relokasi mandiri itu dilakukan warga Dusun Tadahan karena rumah sebelumnya terdampak kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.
Selain banyaknya warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu yang menjadi miliarder dadakan dan memborong mobil mewah, kemunculan banyak rumah mewah di sana juga mencuri perhatian.
Kini di kawasan Desa Wadung itu, bermunculan rumah-rumah mewah baru yang menjadi relokasi mandiri warga, setelah kompensasi dari Pertamina cair.
Setidaknya, sekitar 63 KK mulai membangun rumah baru, bahkan sebagian sudah ada yang menempati.
Suwarno (44), warga Dusun Tadahan mengatakan, relokasi ini dilakukan karena tanah miliknya dan warga lain masuk dalam penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.
Lokasi di mana rumahnya kini sedang dibangun, ia menyebut juga ada 63 warga Dusun Tadahan yang melakukan relokasi mandiri.
"Ini belum selesai total bangun rumahnya, ada sekitar 63 warga terdampak yang juga relokasi mandiri ke sini," ujar Suwarno, Minggu (21/2/2021).