Pedasnya Kritikan Busyro Muqoddas ke Jokowi, Disebut Otoriter Seperti Rezim Orde Baru Soeharto
Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus disorot setelah banyak orang yang terjerat UU ITE akibat melotarkan kritikan pada pemerintah.
Pedasnya Kritikan Busyro Muqoddas ke Jokowi, Disebut Otoriter Seperti Rezim Orde Baru Soeharto
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus disorot setelah banyak orang yang terjerat UU ITE akibat melotarkan kritikan pada pemerintah.
Masalah kritik ke pemerintah Indonesia menjadi isu hangat di tengah rencana Presiden Jokowi untuk merevisi UU ITE.
Bahkan, masalah ini menjadi bahasan serius sejumlah tokoh di Indonesia.
Ada yang menyamakan pemerintahan saat ini samadengan era rezim Soeharto.
Ketua Bidang Hukum dan HAM Pengurus Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqqodas pun ikut berkomentar.
Mantan Ketua KPK itu menyebut rezim saat ini memiliki kemiripan dengan era Orde Baru.
Baca juga: Buzzer Anies Baswedan Tenggelam Disapu Banjir Jakarta, Denny Siregar Mendadak Bilang Begini
Baca juga: Desy Ratnasari Sudah Siap-siap, Disebut Bakal Jadi Kepala Daerah Ini, Raffi Ahmad Bisa Jadi Lawannya
Baca juga: Presiden Xi Jinping Akan Dihukum, Joe Biden: China Akan Membayar Harga Atas yang Dilakukannya!
Demikian kata Busyro saat jadi pembicara dalam diskusi Mimbar Bebas Represi yang disiarkan akun YouTube Yayasan LBH Indonesia, Sabtu (20/2/2021).
"Ada kesamaan situasi Orde Baru dengan sekarang ini. Sekarang orang menilai, termasuk saya juga, sudah bergerak kepada otoritarianisme," ucap Busyro dalam diskusi yang membahas soal permasalahan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Dilansir wikipedia.com, otoritarianisme biasa disebut juga sebagai paham politik otoriter, yaitu bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan individu.

Sementara di kbbi, otoritarian sama dengan otoriter atau berkuasa sendiri, sewenang-wenang.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu lantas menguraikan dua hal yang membikin tata pemerintah negara saat ini mirip dengan rezim Presiden Soeharto tersebut.
Pertama, menurut Busyro, ialah makin banyaknya kelompok buzzer menyerang orang-orang yang kritis terhadap pemerintah dengan segala macam cara.
Kedua, lanjutnya, terkait penggunaan teror-teror melalui peretasan alat-alat komunikasi dan teror kepada aktivis kampus.
Busyro mengungkit teror kepada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ketika akan menggelar diskusi tentang tinjauan konstitusionalitas pemberhentian Presiden dengan mengundang Guru Besar Universitas Islam Indonesia Nikmatul Huda.