Berita Nasional
Warga Kaget Kompol Yuni Purwanti Ditangkap Karena Narkoba, Dikenal sangat Ramah dan Dipanggil Bunda
Penangkapan Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti, bersama 11 anak buahnya membuat kaget warga.
Warga Kaget Kompol Yuni Purwanti Ditangkap Karena Narkoba, Dikenal sangat Ramah dan Dipanggil Bunda
TRIBUNJAMBI.COM - Penangkapan Kapolsek Astanaanyar, Kompol Yuni Purwanti, bersama 11 anak buahnya membuat kaget warga.
Sebab, Kompol Yuni Purwanti dikenal sebagai polisi yang ramah dan sangat dekat dengan masyarakat.
"Saya kaget sekali mendengarnya. Sulit sekali untuk percaya. Saya benar-benar tidak menyangka," ujar Camat Astanaanyar Syukur Sabar, kepada Tribun saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).
Syukur sabar bilang, ia sering berkoordinasi dengan Kompol Y dalam berbagai kegiatan.
• Kronologi Ditangkapnya Kompol Yuni Purwanti & 11 Anak Buahnya Kasus Narkoba, Propam Turun Tangan
• AHY Sebut Ada Kelompok Ingin Memecah Hubungan SBY-Jokowi, Ada Yang Mau Seseorang Jadi Capres 2024
• Teddy Mulai Ketar-Ketir, Putri Sule Bocorkan Jumlah Aset Dibawa Eks Suami Lina: Tolong Dikembalikan!
"Selama pandemi Covid ini, kami kerap berkeliling mengunjungi warga untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Beliau sangat dekat dengan masyarakat," ujar Syukur.
Tak hanya Syukur, sejumlah warga Astanaanyar juga mengaku terkejut dengan penangkapan Kompol Y. Di Astanaanyar.
warga kerap menyapa Kompol Y dengan sebutan Bunda. Kapolsek selalu hadir jika di Astanaanyar terjadi musibah atau ada kegiatan sosial.
Ulfah (27), warga RW 07, Kecamatan Astananyar Rw 07, bahkan mengaku sangat mengidolakan sosok Kompol Y.
"Saya ngefans banget sama Bunda. Dari awal, saat beliau menjabat kapolsek, saya folow IG-nya. Postingan videonya keren-keren. Sampai ingin ketemu dan foto bareng," ujarnya.

Ulfa juga mengaku tak menyangka. "Semoga Bunda dan anggota lainnya bisa ambil hikmahnya. Semangat Bunda, kami tetap sayang. Bunda sudah banyak berbuat baik untuk Astanaanyar," ujarnya.
Warga RW 07 lainnya mengaku masih berharap bahwa apa yang didengarnya itu bukan sesuatu yang benar-benar terjadi.
"Mudah-mudahan bukan Bunda yang tertangkap. Saya berharap itu cuma hoaks," ujarnya.
"Bunda sing sabar ya. Mudah-mudahan Bunda tetap semangat dan segera bangkit," pesan warga lainnya.
Prestasi Kompol Y Ungkap Kasus Narkoba, Menyamar Demi Ikut Jejak Pelaku
Kompol Y juga dikenal sebagai polisi yang berprestasi. Sepanjang 2015 saja, Kompol Y telah mengungkap 137 kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan barang bukti 5 ton ganja, 2 kilogram sabu, 25 butir ekstasi, dan 2 gram heroin.
Saat menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar, dia pula yang mengungkap kasus kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019), sekaligus menangkap dua pelakunya.
• Fakta Ditangkapnya Kompol Yuni Purwanti dan 11 Anak Buah, Penurunan Pangkat dan Terancam Dipecat
• Jawab Soal Megawati Kecolongan, Hasto Ungkap Alasan Presiden Kelima Angkat SBY Jadi Menko Polkam
• Kebakaran di Tanjabbar, 11 Rumah di Tebing Tinggi Terbakar, 1 Orang Tim Pemadam Meninggal Dunia
Untuk mengungkap kasus ini, Kompol Y bahkan sempat menyamar selama tiga hari dan mengikuti jejak pelaku mulai dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.
"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Y, dalam kesempatan wawancara denngan Tribun Jabar, April, dua tahun lalu.
Kompol Y adalah satu-satunya polwan dalam penyamaran tersebut. Dari tangan pelaku, Kompol Y menyita 20 gram kokain senilai Rp 50 juta.
"Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada," ujarnya.
Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Astanaanyar, Kompol Y juga sempat menjabat sebagai Kapolsek Bojongloa Kidul. Ia juga sempat menjabat sebagai Kasat Reserse Narkoba di Polres Bogor.

Selama bertugas di Res Narkoba, Kompol Y kerap membuat para bandar dan pemakai narkoba terkecoh. Penampilan yang nyentrik, membuat ibu dua anak ini tidak mudah dikenali, apalagi oleh para pelaku narkoba.
"Aku kan memang pakaiannya seperti ini, pakai kaos, celana levis bolong, sepatu converse," kata Kompol Y.
Gunakan Narkoba Bersama 11 Rekannya Sesama Polisi
Petugas Propam gabungan dari Mabes Polri dan Polda Jawa Barat menangkap belasan anggota polisi yang diduga menyalahgunakan narkotika jenis sabu. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan penangkapan dilakukan di Mapolsek Astanaanyar, Rabu (17/2/2021).
Pernyataan ini sekaligus mementahkan kabar yang sempat tersiar sebelumnya bahwa penangkapan dilakukan di hotel saat para polisi itu berpesta narkoba.
"Total ada 12 (anggota). Termasuk kapolseknya. Sekarang sudah diamankan Propam Polda Jabar," ujar Kabid Humas di Mapolda Jabar, kemarin.
Erdi mengatakan, melalui tes urin, belasan polisi ini juga dipastikan positif menggunakan sabu-sabu. "Barang bukti tidak ada," kata Erdi.
• Jennifer Jill Rupanya Sempat Beri Pengakuan Sehari Sebelum Ditangkap: Gue Injek Dia di Depan Polisi!
• Bukti Nissa Sabyan Jadi Orang Ketiga Diungkap Istri Ayus Sabyan, Pantas Ngotot Ajak Cerai, Tega!
• Atta Halilintar Mendadak Pesimis Menikah, Imbas Keluarga Aurel Positif Covid-19: Gimana Masih Begini
Meski tak didapati barang bukti sabu, tegas Kabid Humas, para penyidik dari Propam akan terus mendalami kasus ini, terlebih berdasarkan tes urin, para polisi ini positif mengggunakan sabu.
"Pimpinan berkomitmen, siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap Erdi.
Ia juga mengatakan, Kapolsek Astataanyar, Kompol Y, bukan satu-satunya perwira yang hari itu ikut diamankan. Ada satu perwira lagi di Polsek Astanaanyar yang turut diamankan.
"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," tegas Erdi.
Erdi mengaku belum bisa memastikan apakah ke-12 polisi itu hanya pemakai atau ikut terlibat dalam jaringan peredaran narkoba. "Semuanya masih di dalami Propam," ujarnya.
Erdi mengatakan, penangkapan ke-12 anggota polisi ini berdasar laporan warga. Ia tak menjelaskan detail laporannya.
"Kronologisnya, ada laporan masyarakat ke Propam Mabes Polsri. Laporan itu kemudian diteruskan lagi ke Propam Polda Jabar untuk ditindaklanjuti dan ternyata diketahui ada dugaan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Langsung Dicopot dari Jabatan Kapolsek
Menyusul penangkapan ini. Kompol Y dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar. Pencopotan kapolsek berdasarkan Surat Telegram Nomor: ST/267/II/KEP/2021 tanggal 17 Februari 2021, yang ditandatangani oleh Kombes Solichin selaku Karo SDM Polda Jawa Barat.
Kompol Y dimutasi ke bagian Yanma Polda Jawa Barat dalam rangka pemeriksaan.
Adapun posisi Kapolsek Astanaanyar diisi oleh Kompol Fajar Hari Kuncoro, yang sebelumnya menjabat Kapolsek Cinambo, Polrestabes Bandung.
Nodai Kepercayaan
Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, mengatakan terungkapnya dugaan penyalahgunaan narkoba oleg benasan anggota polisi dapat berimbas pada kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan belasan polisi yang terjerat narkoba itu bertentangan dengan semangat Polri yang menjadikan polsek sebagai ujung tombak penegakan hukum.
Baca juga: Sombongnya Kiwil Tak Takut Nikah Lagi Usai Dicerai Rohimah: Mobil Aja Nambah, Masa Menikah Kapok!
Baca juga: Hasil 16 Besar Liga Champoins Malam Tadi Kamis 18 Februari 2021, Nasib Juventus dan Dortmund Beda!
Baca juga: Rupanya Dokter Tirta Sempat Peringatkan Ashanty Soal Bahaya Covid-19: Swab Rutin Tidak Menjamin!
"Ini kan suatu hal yang menjadi prihatin, Kapolsek ini kan ujung tombak ke bawah. Kalau di ujungnya terjadi semacam ini, sulit untuk Polri bekerja secara profesional. Kepercayaan masyarakat akan rusak," ujar Yesmil, saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).
Apalagi, kata Yesmil, saat ini Kapolri yang baru ingin menjadikan polsek sebagai pengayom dan lebih banyak memberikan pembinaan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
"Ini juga satu problem, karena di tubuh Polri secara umum, reformasi struktural sudah baik, birokrasinya sudah mulai baik, yang belum baik justru reformasi budaya hukumnya," katanya.
Tak hanya itu, citra Polri di mata masyarakat pun menjadi buruk. Polri menjadi kehilangan profesionalitas dan sulit bagi masyarakat untuk percaya.
Baca juga: Ini Alasan Elon Musk Bangun Kota Mandiri di Planet Merah dan akan Angkut Sebanyak 1 Juta Orang
"Seperti dokter paru-paru yang ngobatinnya sambil merokok dan batuk-batuk. Apakah Anda percaya dengan dokter itu?" ujarnya.
Peristiwa ini, kata Yesmil, harus menjadi momentum bagi Propam untuk benar-benar bertindak secara tegas.
"Propam harus bertindak objektif. Jangan karena temannya, ini bukan persoalan sederhana. Kapolri juga sudah menyampaikan untuk lebih transparan, bisa berkaca ke dalam melihat dan memperbaiki. Ini momentum yang baik untuk melakukan itu," katanya. (tiah sm/tribunnetwork)mega nugraha/nazmi abdurahman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penangkapan Kapolsek Astana Anyar Usai Nyabu Kagetkan Warga, Banyak yang Ngefans, Memangilnya Bunda