Vaksinasi di Provinsi Jambi
Realisasi Vaksinasi di Jambi 73,58 Persen, Kadinkes Ungkap Adanya Penundaan Vaksin pada Sasaran
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar menyebut, jika diangkakan, vaksin itu telah sampai pada 17.547 orang atau sasaran.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hingga hari ini realisasi upaya vaksinasi tahap pertama di Provinsi Jambi telah mencapai angka 73,58 persen.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar menyebut, jika diangkakan, vaksin itu telah sampai pada 17.547 orang atau sasaran.
"Vaksinasi tahap pertama ini lebih difokuskan ke tenaga kesehatan, aparat keamanan TNI-Polri, serta sejumlah orang di jajaran pemerintahan," ulas Raflizar, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Cerita Siti Rahayu, Satu Diantara Pendaki yang Dikabarkan Hilang di Gunung Masurai, Kini Sudah Aman
Baca juga: Dapat Kabar Tiga Mahasiswa UIN STS yang Hilang Sudah Ditemukan, Pihak Kampus Ucap Syukur
Baca juga: Mengenal Sosok Candralela, Sang Ratu Madu dari Jambi, Sukses dengan Peternakan Lebah Konvensional
Belum tercapainya vaksinasi 100 persen di Provinsi Jambi ini, lantaran ada sejumlah sasaran yang belum bisa divaksin.
Di antaranya, mereka yang mengalami penyakit komorbid (penyakit penyerta), sehingga proses vaksinasi ditunda.
Namun belakangan, sejak adanya surat edaran Kemenkes yang menyatakan penderita komorbid bisa divaksin, dia berharap proses vaksinasi yang sempat tertunda bisa dilanjutkan.
Meski begitu, bagi penderita komorbid, perlu adanya pernyataan dari pihak berwenang, dalam hal ini tenaga medis, untuk menyatakan bahwa sasaran aman untuk menerima vaksin.
Selain itu, vaksinasi bagi penderita komorbid dan lansia juga hanya dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), seperti Puskesmas dan rumah sakit.
Raflizar mencontohkan, untuk penderita hipertensi yang sebelumnya bisa divaksin jika tekanan darah berada di bawah 160 mmHg, kini bisa dilakukan untuk tekanan darah di bawah 180 mmHg.
Sama halnya dengan pemderita diabetes, kanker, hingga ibu menyusui.
Kendati vaksinasi bisa dilakukan, namun mengulangi perlu adanya pengawasan lebih dari tenaga medis, sehingga vaksin tetap aman disuntikkan.
Dengan demikian, dia berharap sasaran vaksin akan semakin luas ke depannya, sehingga target segera tercapai.
"Ditargetkan, tercapai 90 persen sebelum bulan puasa (Ramadan)," ujarnya.