Berita Tanjabtim
Meski Harga Merosot, Hasil Sarang Walet Menjanjikan, Ini Pengakuan Pembudidaya Walet di Tanjabtim
Salah satu pembudidaya sarang walet di Desa Pandan Jaya Kecamatan Geragai, Mustakim mengatakan, di masa pandemi saat ini untuk penghasilan dari budida
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Pembudidaya sarang burung walet mengaku selama pandemi harga cenderung merosot, jika sebelumnya per kilonya tembus Rp 20 juta per kilo kini hanya Rp 9 juta per kilo. Rabu (17/2/2021).
Salah satu pembudidaya sarang walet di Desa Pandan Jaya Kecamatan Geragai, Mustakim mengatakan, di masa pandemi saat ini untuk penghasilan dari budidaya sarang burung walet tidak bisa disamakan.
"Masing masing pembudidaya tidak memiliki penghasilan yang sama, berbeda beda rezeki. Meski secara keseluruhan cenderung g mengalami anjlok," jelasnya.
Baca juga: Usaha Walet Terbilang Menjanjikan, 20 Persen Warga Tanjabtim Beralih Profesi
Baca juga: Athira Farina, Pilot Wanita Muda Alami Kecelakaan Nahas, Sempat Viral saat Dijodohkan dengan El Rumi
Baca juga: Karhutla Kembali Terjadi di Sadu, BPBD Tanjabtim Sebut Ini Kasus Pertama di 2021
Lanjutnya, saat ini harga jual sarang walet sendiri perkilonya dihargai Rp 8-9 juta, dimana jumlah tersebut terbilang jauh mengalami penurunan jika dibandingkan pada saat sebelum masa pandemi.
"Kalo sebelum pandemi minimalnya itu perkilo bisa Rp 18 jutaan, kalo sekarang menyentuh angka Rp 9 juta saja sudah bagus," jelasnya.
Menurutnya, Jaya nya pembudidaya walet tersebut berada pada tahun 2010 dan sekitarnya dimana harga sarang walet per kilonya bisa Rp 27 juta.
Meski dengan kondisi seperti saat ini tidak dipungkiri usaha walet ini termasuk usaha yang sangat menjanjikan. Meski untuk hasil tidak dapat dipastikan karena setiap gedung (rumah walet) memiliki hasil yang berbeda beda.
"Tetapi kalau di rata sebulan itu bisa terkumpul Satu kilo sarang walet," pungkasnya.
TEKA-TEKI Sosok Tengkorak Dalam Mobil yang Ditemukan di Tanjabtim, Diduga Sudah 5 Bulan Tenggelam |
![]() |
---|
Mobil dan Tengkorak yang Ditemukan Dalam Kanal di Tanjab Timur, Diduga Sudah Lima Bulan Tenggelam |
![]() |
---|
Kapal Roro Rangkayo Hitam 8 Tahun Mangkrak, akan Kembali ke Kementrian |
![]() |
---|
Dinilai Kurang Efektif, Disperindag Tanjabtim Akui Sebaran Pangkalan Gas Kurang Merata |
![]() |
---|
Cerita Yasriwati, IRT di Tanjabtim Jadi Pengrajin Batik Sejak 2015, Kini Sudah Punya 20 Motif Khas |
![]() |
---|