Berbagi Kamar Jika Ada Pelanggan, Kisah Gadis 18 Tahun Terjerumus Prostitusi Awalnya Orang Tua Cerai

Dengan tarif Rp300 ribu, pengguna jasa esek-eseknya adalah remaja hingga pekerja kantoran. Nama cewek 18 tahun tersebut sebut saja Leida.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ist
Ilustrasi PSK (Tribunnews.com/Ilustrasi) 

Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.

Leida, seperti teman-temannya yang lain, punya sejumlah peraturan yang wajib ditaati pelanggan.

"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida.

Sementara Leida menservis pelanggannya, dua wanita temannya menunggu di lorong.

Mereka juga menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin mendapat layanan mereka.

Kebanyakan Remaja

Selama ini terjun di bisnis prostitusi, mayoritas pelanggan Leida dari kalangan remaja, hingga pekerja kantoran.

Beda orang beda kemauan.

Pernah satu kali Leida melayani pelanggan yang memperlakukannya kasar dan banyak maunya.

"Banyak minta ganti gaya,” keluh Leida.

Gadis 18 tahun ini mengaku, keretakan rumah tangga orang tuanya di Riau sedikit banyak membuatnya memilih profesi sebagai pekerja seks komersial.

"Orang tua sudah pisah, terus aku ngerantau. Kenalan sana-sini, ya sudah jadi tinggal di sini deh," kenang Leida.

Baca juga: Pelantikan Anwar Sadat dan Hairan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat Digelar Pekan Depan

Mudahnya mendapat rupiah, membuat Leida anteng melayani para pria hidung belang yang mencari kepuasan dari orang sepertinya.

"Lumayan kan, sehari bisa (melayani) empat sampai lima lah. Dikalikan saja tuh uangnya," ucap Leida.

Ia tak lagi memikirkan bangku pendidikan. Leida hanya tamatan sekolah menengah atas ini hanya berpikir, bagaimana bertahan hidup seorang diri tanpa kasih sayang keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved