Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Eka Marsella: Pernah Ada Kebijakan Izin Elektronik Jika Hendak Keluar
Tribunjambi.com berhasil mewawancarai Eka Marsella, mahasiswa strata satu asal Jambi di People's Friendship University of Rusia.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Indonesia, di Jambi khususnya memiliki kebijakan terkait pandemi Covid-19, cerita perorangan juga turut hadir di dalamnya. Begitu pula cerita dari negara Rusia, yang ada mahasiswa asal Jambi di sana.
Tribunjambi.com berhasil mewawancarai Eka Marsella, mahasiswa strata satu asal Jambi di People's Friendship University of Rusia.
Berikut bagian dari pembicaraan beberapa waktu lalu:
Baca juga: Presiden Jokowi Keluarkan Perpres, Yang Menolak Divaksin Covid-19 Akan Diberi Sanksi
Baca juga: Agung Septian Alba Pembalap Muda Asal Bungo; Didik Pembalap Liar untuk Jadi Profesional
Baca juga: Pemilik 7 Shio yang Beruntung Senin 15 Februari 2021 - Shio Tikus Fokus Kerja Sama yang Baik
Tribun Jambi: Bagaimana rasanya ketika karantina 17 hari, awal mula terjadi pandemi Covid-19?
Eka Marsella: Kita sama sekali nggak boleh kemana-mana selama karantina itu. menghirup udara ke taman saja nggak boleh, ke supermarket nggak boleh.
Itu benar-benar merasa terkurung sendiri. Semua orang kan pasti punya masalah. Tetapi ketika kita di kamar, nggak boleh keluar, rasanya stress, depresi gitu.
Sebenarnya kalau kita bisa keluar kan, kita bisa healing dan ketemu orang lain, secara tidak langsung.
Tribun Jambi: Sejak awal hingga saat ini, ada perbedaan pembatasan kah?
Eka Marsella: Iya, ada. Jadi itu bertahap sih. Karena ada awalnya nggak boleh keluar sama sekali.
Sempat ada peraturan, kalau keluar tempat tinggal itu harus ada izin elektronik. Izinnya itu minimal 5 jam sebelum waktu kita mau keluar.
Terus kalau kita jalan-jalan lebih dari satu kilometer, nanti polisi itu patroli. Kalau kita tertangkap, kita bisa kena denda.
Untuk besaran dendanya itu satu juta, kalau dirupiahkan. Terus kan, nggak mungkin kalau terus-menerus seperti itu. Pemerintah Moskow akhirnya riset untuk memperbolehkan, tetapi tetap dibatasi.
Pembatasannya, kafe belum diperbolehkan dibuka. Supermarket boleh buka, tetapi hanya boleh hingga pukul 23.00 waktu di Moskow.
Kemudian kafe boleh buka, tetapi hanya boleh hingga pukul 23.00 waktu di Moskow.
Tribun Jambi: Kuliah daring dan kuliah luring tingkat kesetresannya seperti apa?