PKL di Kawasan Gentala Arasy dan Tanggo Rajo Ditertibkan, Pedagang Diturunkan di Bawah Jembatan

Pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pintu masuk jembatan pedestrian gentala arasy direlokasi atau dipindahkan berjualan di pendopo dan kios sam

Penulis: Zulkipli | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
tribunjambi/zulkipli
Pedagang Kaki Lima di Kawasan Jembatan Gentala Arasy dan Tanggo Rajo Ditertibkan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi bersama Pemkot Jambi melakukan penertiban kepada pedagang kaki lima yang biasa berjualan di kawasan pintu masuk jembatan pedestrian Gentala Arasy dan di kawasan Tanggo Rajo Kota Jambi, Senin (15/2/2020).

Pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pintu masuk jembatan pedestrian gentala arasy direlokasi atau dipindahkan berjualan di pendopo dan kios samping bawah jemabatan.

Sedangkan para pedagang kuliner yang dibiasa berjualan di sepanjang pinggiran Sungai batang Batang hari atau di tanggo rajo di bawah Jembatan Gentala Arasy ditertibkan supaya hanya berjualan pada pukul 17.00-22.00 WIB.

Baca juga: Cerita Dosen di Jambi Ikut Aplikasi Share Result hingga Rugi Rp 300 Juta

Baca juga: VIDEO Perkara Konsumen Enggan Bayar Paket COD, Ini Tanggapan Kades Ampelu

Baca juga: Rocky Gerung Langsung Sindir Begini Setelah Beredar Foto Jokowi Bareng Abu Janda dan Denny Siregar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Sri Purnama Syam yang hadir saat di lokasi mengatakan, hari ini Pemprov mencoba melakukan penertiban terhadap objek wisata yang juga sekaligus sebagai aset Pemprov Jambi.

"Kita bekerjasama dengan Pemkot Jambi bersama-sama membenahi dan melakukan penertiban. Jembatan itu memang bukan untuk berjualan. Kita coba turunkan di bawah, karena sudah disiapkan kiosnya di bawah. Sehingga masyarakat, pejalan yang menggunakan jembatan merasa nyaman," kata Ema.

Lanjut Dia, pintu masuk jembatan Gentala khususnya yang di atas diperuntukkan khusus untuk pengunjung manula dan lansia.
Sementara untuk pengunjung biasa bisa menggunakan tangga dari bawah untuk naik ke Jembatan.

"Jadi kita kembalikanlah bagaimana berwisata yang sehat dan nyaman. Karena sebelumnya di pintu jembatan itu bergerombol orang berjualan," sebut Ema.

Setidaknya ada 42 pedagang kaki lima yang biasa berdangan di Jembatan Gentala Arasy diturunkan ke bawah.

Pedangang kaki lima tersebut berbagai jenis mulai dari penjual baju, soupenir, bakso goreng dan lain-lain.

"Semuanya kita tata, parkir juga semuanya harus di bawah dan tetap akan melewati para pedagang yang kini berjualan di bawah," pungkasnya.

Sedangkan untuk pedagan kuliner yang biasa berjualan di sepanjang pinggiran Sungai Batanghari di kawasan Tanggo Rajo menurut Ema itu kewenangan Pemkot Jambi melakukan penertiban.

Para pedagab hanya boleh berdagang mulai dari sore hingga malam hari. Sementara pada pagi harinya, kawasan ancol tersebut sudah steril tidak ada lagi yang berjualan.

Sumber: Tribun Jambi
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved