Berita Nasional
Cuma Terpaut 9 Persen, Segini Hasil Head to Head Anies Baswedan vs Risma di Pilkada DKI Mendatang
Bahkan hasil dari lembaga survei Median pun merilis hasil jajak pendapat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta baru-baru ini.
TRIBUNJAMBI.COM, GAMBIR - Elektabilitas nama-nama yang kuat dijadikan calon Gubernur DKI Jakarta sudah mulai bermunculan.
Bahkan hasil dari lembaga survei Median pun merilis hasil jajak pendapat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta baru-baru ini.
Bahkan muncul dua nama yang dinilai sangat kuat miliki elektabilitas tinggi di Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang.
Dua nama yang paling kuat diadu untuk bersaing memperebutkan kursi nomor satu di ibu kota itu pun muncul.
Baca juga: Elektabilitas Risma Pepet Anies Baswedan di Bursa Pilgub DKI Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca juga: Gibran Dijagokan Maju di Pilkada DKI Jakarta,Anies Baswedan Pilih Fokus Tuntaskan Pandemi Covid-19
Baca juga: Jadi Rival Anies Baswedan? Raffi Ahmad dan Agnez Mo Dilirik PKB Untuk Dicalonkan Dalam Pilgub DKI
Keduanya ialah petahana, Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan dan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat ini.
Jika Pilkada DKI digelar saat ini, bila diikuti oleh dua nama kandidat tersebut, hasil survei menunjukkan, Anies masih berada di atas Risma.
Meski demikian, Direktur Median Ade Irfan Abdurrahman pun mengatakan, Anies Baswedan cuma unggul tipis atas mantan Wali Kota Surabaya itu.
"Elektabilitas Anies unggul dengan suara 45 persen," ujarnya, Senin (15/2/2021).

Sementara itu, Mantan Wali Kota Surabaya, memperoleh 36 suara dari total 400 responden yang dipilih secara acak.
Artinya, perolehan suara kedua sosok itu hanya terpaut sembilan persen.
Sedangkan, sebanyak 19 persen responden lainnya tidak memilih keduanya atau undecided voters.
"Risma dapat suara 36 persen," kata Ade dalam konferensi pers virtual.
Ade menjelaskan, Risma diadu dengan Anies lantaran nama politisi PDIP itu belakangan digadang-gadang bakal mengisi kursi Gubernur DKI Jakarta.
Namanya makin santer setelah Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo mengisi posisi Menteri Sosial sepeninggal Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bansos Covid-19.

Risma pun dianggap melakukan manuver politik setelah dirinya kerep blusukan ke sejumlah wilayah kumuh di ibu kota.