Terima Vaksin Dosis Kedua, Dinkes Batanghari Targetkan 4 Hari Selesai
Para tokoh dan perwakilan masyarakat Kabupaten Batanghari kembali menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk kali kedua, Kamis (11/2) lalu.
Penulis: A Musawira | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Para tokoh dan perwakilan masyarakat Kabupaten Batanghari kembali menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk kali kedua, Kamis (11/2) lalu.
Mereka yang mendapatkan vaksin dosis kedua telah menjalani masa jeda 14 hari dari aturan juknis Kementrian Kesehatan dalam pemberian vaksin dosis pertama.
Pemberian dosis vaksin kedua ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr Elfie Yennie mengatakan proses pemberian dosis vaksin sama seperti sebelumnya, melalui proses pemeriksaan.
“Beberapa waktu lalu para tokoh masyarakat dan nakes telah melaksanakan vaksinasi,” kata Elfie, Minggu (14/2) melalui sambungan seluler.
Penyuntikan dosis vaksin Covid-19 ini kata Elfie sudah bisa dilaksanakan di fasilitas kesehatan, di Batanghari sendiri terdapat 22 faskes.
“Dengan adanya suntikan kedua ini bisa memperkuat kekebalan tubuh dari dosis pertama dan juga memantapkan perlindungan tubuh,” ujarnya.
Elfie mengatakan bagi yang mendapatkan dosis tahap kedua ini bukan berarti terbebas dari Covid-19, tetap selalu jalani protokol kesehatan.
“Terutama 3M yang selalu kita terapkan, agar aman dari penularan Covid-19,” pungkasnya.
Suntikan kedua bagi tenaga medis di Puskesmas Jembatan Mas Kecamatan Pemayung sudah dilaksanakan sejak, Kamis (11/2).
Proses vaksinasi Covid-19 suntikan kedua ditargetkan selama empat hari selesai.
Kepala Puskesmas Jembatan Mas, dr Riana Agni Betri mengatakan vaksinasi dosis kedua dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan Dinkes Kabupaten Batanghari.
Penyuntikan ini dilakukan terhadap 69 orang nakes, dari angka itu sekitar 15 orang tenaga pelayanan di Puskemas Jembatan Mas.
“Tahap pertama yang lalu, ada 10 orang tidak layak divaksinasi dan pada suntikan kedua ini mungkin alami hal yang sama,” kata Kepala Puskesmas Jembatan Mas, dr Riana Agni Betri, Minggu (14/2).
Dia mengatakan, 10 orang pada tahap pertama yang tidak layak divaksinasi itu disebabkan adanya penyakit penyerta dan penderita hipertensi yang kronis.
Sementara itu, keterisian vaksin untuk suntikan kedua ini sangat mencukupi, pihaknya hanya menambah dosis vaksin pada tahap pertama yang belum dipakai.
“Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah vaksin yang ada saat ini,” katanya.
Progres vaksinasi ini dijadwalkan satu hari bisa menyuntik 10 orang nakes.