Baru Setengah Jam Bekerja Langsung Dipecat, Alasannya Karna Tato yang Menempel di Tubuhnya
Claire Shepherd dari Swansea Inggris mengisahkan, dia mengikuti wawancara pekerjaan melalui sambungan telepon dengan manajer perusahaan Dee Set.
TRIBUNJAMBI.COM - Tato Merupakan Seni lukis yang berkanvaskan dibagian tubuh manusia, terkadang tato bisa menambah kepercayaan diri seseorang.
Namun, Wanita ini dipecat hanya 30 menit setelah diterima bekerja karena bos barunya tidak suka dia tato sekujur tubuh dari kepala hingga kaki.
Claire Shepherd dari Swansea Inggris mengisahkan, dia mengikuti wawancara pekerjaan melalui sambungan telepon dengan manajer perusahaan Dee Set.
Baca juga: Nilai Ekspor Jambi Turun 13,06 Persen
Baca juga: Zairin Sulit Dipanggil, Disdik Konfirmasi Kinerja ASN Terlibat PETI
Baca juga: Delapan Shio ini Diramalkan Akan Mendapat Keberuntungan Besok, Ada yang Menjadi Ahli Seni komunikasi
Seperti dilansir Daily Star Rabu 10 Februari 2021, setelah proses wawancara Claire Shepherd diterima bekerja pada sebuah posisi yang cocok dengan kemampuannya.
Namun, berselang setengah jam kemudian, Shepherd menerima e-mail pemecatannya.
E-mail tersebut berisi peraturan perusahaan yang menyatakan tato seluruh tubuh tidak dibenarkan. Tato harus ditutupi.
"Untuk memeriksa ulang apakah baik-baik saja, saya menelepon (manajer) dan kemudian dia mencabut tawaran pekerjaan saya di sana,” kata Claire Shepherd.
“Manajer kemudian mengatakan bahwa mereka tidak dapat mempekerjakan saya. Saya telah mendapatkan pekerjaan itu selama sekitar setengah jam," ujarnya.
Setelah dipecat, Shepherd membagikan pengalamannya melalui Facebook dan menjadi viral dalam sekejap. Banyak pihak menyayangkan keputusan bos perusahaan tersebut.
Rupanya setelah kisah wanita ini viral di media sosial, pimpinan perusahaan berubah sikap. Mau menerima kembali Claire Shepherd.
"Setelah beberapa hari, mereka menawari saya pekerjaan itu kembali, tetapi saya tidak menerimanya,” kata Shepherd.
Sebelumnya, dia bekerja di B&M pada tahun 2014. Di sana, Shepherd tampil dengan tato di bagian tubuhnya yang dapat dilihat oleh atasan dan pelanggannya.
Kendati demikian, atasan Shepherd mengerti dan itu bukanlah sebuah masalah baginya sebagaimana dilansir dari Daily Record.
Dia terus bekerja di sana sebagai asisten manajer dan pada 2015 dia mencoba melamar di perusahaan yang berbeda.
Shepherd berujar, kebijakan perusahaan seperti itu sudah ketinggalan zaman dan tidak adil mengingat toko memiliki ribuan pelanggan yang bertato.