Viral Warga Gotong Keranda Mayat Terobos Banjir, 'Tak Ada Pilihan Lain Daripada Memutar Sejauh 7 KM'

Sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga menggotong keranda mayat terobos banjir viral di media sosial.

Editor: Rohmayana
ist
Viral, video yang memperlihatkan puluhan warga menerobos banjir sambil membawa keranda mayat. Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Kamis (11/2/2021).(Tangkapan layar video) 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah memprihatikan viral di media sosial karena warga menggotong keranda mayat lewat jalanan banjir.

Sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga menggotong keranda mayat terobos banjir viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Dukuh Kalipuro, Desa Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (3/2/2021) membuat akses jalan menjadi terbatas.

Ternyata sudah tiga jenazah yang bernasib sama.

Dalam video yang beredar, keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.

Ini Penjelasan Amzi Warga Tembesi Soal Video Dirinya Viral Tak Bayar Pesanan Kepada Kurir

PENGAKUAN Amzi, Warga Muara Tembesi Viral Karena Beli Barang via COD, Paket Dibuka Tapi Enggan Bayar

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo Muhaimin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.

Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.

Tak ada pilihan lain

Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.

Muhaimin menuturkan warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.

"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi Kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian korban banjir.

Ia menerangkan lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir.

Pengungsi Banjir Salat Dalam Gereja Viral, Netizen Dibuat Kagum: Terharu Sampai Netes Air Mata!

VIDEO Viral Video Masjid Apung di Pacitan Hanyut Terseret Hingga ke Tengah Laut

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved