BMKG Himbau Tetap Tenang, Gempa Bumi dengan Kekuatan 6,5 Magnitudo Mengguncang Wilayah Bengkulu
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,68 LS dan 101,60 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah Barat Daya Enggano, Bengkulu
TRIBUNJAMBI.COM - Gempa bumi dengan kekuatan 6,5 magnitudo tersebut terjadi di wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Bengkulu, pada pukul 19.52 WIb, Rabu, (10/2/2021).
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=6,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,68 LS dan 101,60 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah Barat Daya Enggano, Bengkulu pada kedalaman 10 km.
• VIDEO Serba-serbi Rumah Bumbu Diva dan Oleh-oleh di Kota Jambi
• VIDEO Pembuatan Bata Merah di Batanghari, Sebulan Laku 50 Ribu Batang
• Karier - Ramalan Zodiak Besok, Cancer Jangan Meninggalkan Promosi Jabatan yang Baru Saja Didapatkan
"Guncangan gempa bumi dirasakan di Enggano II-III MMI.
Getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti getaran seakan-akan truk berlalu," ujar Kepala Pusat gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).
Sementara itu guncangan di Kota Bengkulu dan Kepahiang II MMI.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," katanya.
Hingga hari Rabu, 10 Februari 2021 pukul 20.57 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock).
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga dihimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pungkasnya.