Berita Bisnis

Tren Hijrah, Membuat Pembiayaan Syariah Tetap Diminati di Tengah Kemudahan Pembiayaan Konvensional

Bahkan tiga bulan belakangan ini dia juga membuka proyek tanah kavlingan baru dan sudah laku 20 unit serta booking tujuh unit

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
KONTAN/MURADI
Ilustrasi 

Satu diantara prosedur yang dia lakukan adalah hanya menjual perumahan atau tanah kavlingan yang telah memiliki sertifikat dan tidak tumpang tindih.

Sukses dengan proyek perumahan Riko Irawan mulai mengembangkan usahanya ke bisnis pembiayaan yang lebih luas lagi.

Mengambil lisensi Elang Properti di akhir 2018, saat itu perusahaan yang dia dirikan dengan rekan-rekannya itu sudah mampu melakukan pembiayaan di luar properti yang dia kembangkan.

Mobil, motor, HP,tanah dan rumah pribadi sudah bisa mereka layani kala itu.

Sedikit berbeda dengan bisnis propertinya yang mengunakan dana investor, elang properti dalam menjalankan usahanya mengunakan dana pihak ketiga dari Bank BNI syariah.

Konsepnya Elang Properti tidak mendapatkan kucuran dana dari bank BNI syariah untuk mereka kelolah, tetapi hanya mencari nasabah yang potensial setelah itu baru diajukan ke Bank BNI syariah untuk di proses transaksinya.

Selain itu, Elang Properti juga menjamin BNI syariah menjalankan aturan-aturan hukum islam tentang muamalah seperti tidak adanya bunga, dan penyitaan.

Selain itu, Elang Properti juga menjamin sebelum ada transaksi jual beli, barang yang diinginkan konsumen sudah dimiliki dulu oleh bank BNI Syariah. Sebagaimana hukum muamalah, di mana setiap penjual harus memiliki atau menguasai barang yang akan dia jual.

Dalam setiap jasa yang dilakukan elang properti, perusahaan ini mendapatkan keuntungan berupa fee dari bank BNI syariah dan biaya administrasi yang dibayarkan konsumen.

Dalam perjalannya konsep ini bukanya tidak menemukan kendalah, kewajiban konsumen untuk menyediakan Dp sebesar 30 persen dan biaya administrasi menjadi momok sendiri bagi perusahaan ini.

Banyaknya konsumen yang berminat dengan konsep syariah yang ditawarkan Elang Properti, memutuskan memilih pembiayaan konvensional yang dianggap lebih ringan.

Itulah kenapa di pertengahan tahun 2020, Riko menonaktifkan Elang Properti dan fokus ke bisnis properti miliknya.

Namun dampak virus corona yang masih melanda Indonesia, sementara ini dia lebih memfokuskan bisnisnya hanya dengan menjual tanah kavlingan.

Di tanah kavlingan semua mekanisme dan prosesnya sama dengan skema dan proses properti miliknya.

Makanya tidak heran jika tanah kavlingan sendiri saat ini telah terjual 50 unit dari 200 unit yang dia sediakan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved