Kesaksian Warga Dengar Suara Dentuman di Wilayah Malang : Kayak Letusan Meriam
Sejumlah warga Malang, Jawa Timur, juga mengaku mendengar suara dentuman pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021).
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang staf di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Muhammad Anang Mustofa mengaku mendengar dentuman itu dari tempat tinggalnya di Tajinan, Kabupaten Malang.
Ia mulai mendengar suara itu pada Selasa pukul 23.00 WIB.
Sejumlah warga Malang, Jawa Timur, juga mengaku mendengar suara dentuman pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu (3/2/2021).
• Siap-siap, Pemprov DKI Jakarta Kaji Opsi Lockdown Untuk Penanganan Covid-19
• Cinta - Ramalan Zodiak Hari ini, Aquarius, Sampingkan Ego Jika Ingin Bina Hubungan yang Menjanjikan
• Mulai Hari ini, Indonesia dan 19 Negara Lainnya Dilarang Berkunjung ke Arab Saudi
"Kaca-kaca rumahku sampai getar. Rasanya dekat banget dari rumah saya. Sekitar jam tujuh tadi masih terdengar, tapi kaca sudah tidak getar lagi," katanya saat dihubungi, Rabu.
Dufan Dwi Wahyudi, seorang mahasiswa di Universitas Negeri Malang, mengatakan, suara itu terdengar cukup keras dari tempat tinggalnya di Dau, Kabupaten Malang.
"Suaranya agak keras, suara dem sambil ada getaran. Kalau saya dengarnya jam setengah satu," katanya.
Operator Posdalops pada BPBD Kota Malang, Mokhamad Aziz Wijaya belum bisa memastikan sumber suara dentuman itu.
"Suaranya dem, dem, kayak letusan meriam. Ini frekuesinya terus menerus," katanya.
Kompas.com juga mendengar dentuman yang serupa letusan meriam tersebut. Suara itu terdengar sekitar pukul 00.00 WIB hingga 01.30 WIB.
Suara itu terdengar dengan tempo yang lambat. Sekali berbunyi, berhenti, lalu berbunyi lagi dengan tempo yang hampir sama. Terkadang terdengar dua kali suara dentuman yang hampir bersamaan.
Penjelasan BMKG
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Ma’muri mengatakan, pihaknya tidak mendeteksi adanya aktivitas gerakan bumi atau petir.
Ia memperkirakan suara itu tak berasal dari dua aktivitas tersebut.
"Sejauh ini rekaman tentang gempa bumi, rekaman seismek kami memang tidak ada anomali dari kemarin. Kalau dibilang dari getaran tanah, nggak juga. Karena rekaman sensor kami tidak mencatat," katanya melalui sambungan telepon.
"Terus yang kedua berkaitan dengan petir. Jadi kami juga punya alat lightning detector. Kami lihat di daerah Malang Raya juga clear, tidak ada aktivitas petir yang berlebihan. Dari dua itu kami simpulkan bahwa ini bukan karena getaran gempa bumi ataupun aktivitas petir," kata Ma'muri menambahkan.
Sumber : SELAMA 9 Jam, Suara Dentuman Misterius Bak Meriam Terdengar Hingga Pagi: Kaca Rumah Bergetar