Lawan Covid 19
Efek Samping Pascavaksin Wajar; Rasa Lapar Terasa Meningkat
Di akhir tahun 2020, beberapa vaksin Covid-19 telah menyelesaikan tahapan pembuatannya. seperti tahap uji praklinik dan uji klinis fase I, II dan III
Penulis: Nurlailis | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Di akhir tahun 2020, beberapa vaksin Covid-19 telah menyelesaikan tahapan pembuatannya. seperti tahap uji praklinik dan uji klinis fase I, II dan III dengan ribuan hingga puluhan ribu subjek penerima vaksin di berbagai negara.
Hasil yang didapatkan dari panjangnya alur uji vaksin tersebut adalah efikasi vaksin yang dinyatakan WHO >50% yang berarti vaksin tersebut dapat diberikan oleh masyarakat karena sudah teruji aman, efektif dan manjur dalam pencegahan infeksi Sars Cov-2.
Program vaksinasi Covid-19 yang sedang digencarkan oleh pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu ikhtiar kita dalam memerangi infeksi Sars Cov-2 (Covid-19).
Dr. Hernina Oktaviani dari Kawan Vaksin Jambi menjelaskan tujuan dari Vaksinasi adalah pemberian produk biologi yang mengandung antigen, sehingga tubuh mengenali antigen bakteri/virus tertentu untuk kemudian membentuk kekebalan tubuh/ imunitas terhadap penyakit tersebut. Proses ini dapat dilaksanakan dalam program imunisasi.
"Imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit tertentu. Sistem kekebalan tubuh manusia dapat dibentuk dengan cara Imunitas alami (Natural Immunity) dengan cara menderita penyakit tersebut secara langsung, dan Imunitas buatan (Artificial Immunity) dengan cara imunisasi (diberikan vaksin)," papar dokter umum di RS DKT Bratanata ini.
Tujuan khusus dari imunisasi ini adalah bila nanti seseorang terpapar penyakit tersebut maka tidak akan sakit, atau hanya mengalami gejala ringan saja. Secara umum tujuan imunisasi adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata di masyarakat dapat membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) sehingga dapat mencegah penularan dan keparahan suatu penyakit di daerah tersebut.
Vaksin bukan obat, harus dibarengi dengan protokol kesehatan 5M.
Vaksin Covid-19 yang ada saat ini di Indonesia (Sinovac) adalah vaksin yang mengandung virus Sars Cov-2 yang tidak aktif, sedangkan komponen infeksius virus tersebut sudah dihilangkan.
Sehingga yang masuk dan beredar ditubuh penerima vaksin adalah komponen virus yang bertugas untuk membentuk kekebalan tubuh (antibodi) terhadap Covid-19.
"Inilah salah satu alasan pentingnya vaksinasi Covid-19 saat ini, yaitu pembentuk sistem kekebalan tubuh atau antibodi terhadap pajanan infeksi Sars Cov-2," ungkap Hernina.
Sehingga apabila di kemudian hari kita terpapar infeksi Covid-19, maka sistem kekebalan tubuh tersebut akan bekerja agar kita tidak menjadi sakit atau jika kita terinfeksi Covid-19 nantinya hanya akan bergejala ringan saja.
Secara khusus dengan vaksinasi Covid-19 ini maka angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 dapat ditekan.
"Yang perlu diingat pula, bahwa dosis pemberian Vaksin Sinovac yang ada saat ini di Indonesia adalah 2x pemberian dengan interval 14 hari. Sehingga seseorang harus mendapatkan 2 dosis vaksin tersebut untuk membentuk kekebalan tubuh yang utuh. Umumnya kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19 akan terbentuk di atas 28 hari kemudian," jelasnya.
Pemberian vaksin Sinovac saat ini ditujukan pada masyarakat usia 18-59 tahun yang belum pernah mengalami infeksi Covid-19, ibu hamil dan menyusui, tidak mempunyai penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit jantung dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol, penyakit gagal ginjal, serta penyakit autoimun. Sedangkan vaksin Covid-19 untuk usia lanjut masih dalam proses uji klinis tahap III lanjutan.
Yang perlu diingat pula adalah Vaksin Covid-19 bukan obat, vaksin merupakan salah satu ikhtiar kita untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19 sehingga perlu dibarengi dengan protokol Kesehatan 5M yang disiplin agar kita dapat memberikan perlindungan diri yang penuh dari paparan virus Sars Cov-2.
Efek samping
Efek samping pemberian vaksin Covid-19 yang telah dilaporkan saat ini umumnya ringan dan bersifat sementara serta bergantung dari kondisi tubuh seseorang, yaitu nyeri dan bengkak di lokasi suntikan, nyeri otot, dan dapat timbul demam, mual, muntah dan sakit kepala.
Beberapa efek yang juga dirasakan oleh penerima vaksin Covid-19 adalah mudah lelah, mengantuk dan rasa lapar yang meningkat.
Efek samping ini merupakan hal yang wajar untuk tiap jenis vaksinasi yang ada selama ini namun tetap wajib dipantau.
Pembuatan vaksin telah menjalani beberapa proses uji preklinis dan uji klinis untuk menilai pembentukan kekebalan tubuh dan efek samping ringan sampai berat. Sehingga adanya efek samping berat dapat dievaluasi sebelum vaksin tersebut layak untuk diberikan kepada masyarakat.
Setelah serangkaian uji vaksin telah dilakukan dan tidak ditemukan efek samping berbahaya, maka vaksin boleh diedarkan di tiap negara.
Reaksi ringan tersebut dapat diatasi dengan kompres hangat dan meminum obat penurun panas jika mengalami demam. Kita juga diharuskan untuk banyak mengonsumsi air mineral minimal 2 liter pehari sebelum dan setelah divaksinasi. Setelah pemberian vaksin, akan ada pula pengawasan ketat terkait kejadian ikutan pasca imunisasi yang terjadi.
Setelah vaksinasi dilakukan, tentunya kita tetap harus melakukan protokol kesehatan dengan disiplin. Memakai masker dan mencuci tangan masih perlu dilakukan meskipun vaksin telah diberikan.
Protokol Kesehatan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan menunda bepergian serta meningkatkan layanan Kesehatan dalam hal 3T (tracing, testing dan treatment).
Terkait mutasi virus corona, hal ini masih memerlukan pengamatan dan penelitian biomolekuler lanjutan. Namun, disiplin menjalankan protokol Kesehatan dan ikhtiar dengan melakukan vaksinasi Covid-19 tetap perlu dilakukan untuk terbebas dari pandemic Covid-19 ini.
"Pesan dari saya sebagai tenaga medis dan juga Koordinator Kawan Vaksin Jambi kepada masyarakat Jambi adalah, Pandemi Covid-19 ini nyata dan masih terjadi hingga hari ini. Angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 yang sangat tinggi terkhusus untuk penyakit menular merupakan tugas kita bersama untuk mengendalikannya," ungkapnya.
Peran serta pemerintah dan tenaga medis saja tidaklah cukup, perlu peran kita bersama, Rakyat Indonesia, untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 ini.
Tetap patuhi dan jalani protokol kesehatan dengan disiplin dan jika tiba saatnya vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat, maka datangi puskesmas terdekat untuk mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19. Tetap lakukan hidup bersih dan sehat untuk diri sendiri dan keluarga.
"Carilah fakta terkait Covid-19 dan Vaksinasi Covid-19 dari Lembaga yang terpercaya sehingga kita semua dapat terhindar dari berita menyimpang yang menyesatkan," pungkasnya.