Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Yesus Mengajar dengan Penuh Kuasa

Bacaan ayat: Markus 1:22 (TB) - "Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Yesus Mengajar dengan Penuh Kuasa

Bacaan ayat: Markus 1:22 (TB) - "Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Kita patut bersyukur kepada seseorang yang secara khusus berprofesi sebagai guru.

Mereka adalah orang-orang yang berjasa menjadi jembatan antara masa lalu dengan masa kini dalam rangka membangun masa depan.

Melalui mereka, kita mewarisi banyak ilmu pengetahuan yang ditemukan pada masa lalu.

Tulisan dan angka yang dibuat, dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan dan pengetahuan yang telah ditemukan dan dipunyai oleh para pendahulu.

Guru disebut sebagai pahlawan yang tidak mempunyai tanda jasa, kecuali dari beberapa orang yang sadar dan telah menjabat kedudukan tertentu di masyarakat, kembali bertandang untuk menyampaikan rasa terima kasih.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Berkarya Dalam Sejarah Manusia

Umat Tuhan di masa Perjanjian Lama, menempatkan seorang guru pada posisi sentral dalam kehidupan beriman. Meskipun tatanan yang dibuat belum semodern saat ini, namun jejak penataan telah tertata dengan baik.

Sejak lahirnya sebagai sebuah bangsa yaitu Israel dengan sistem teokrasi, dimana Allah yang memimpin langsung kehidupan mereka, telah membuat kehidupan umat terfokus pada karya Allah yang telah berkarya dalam sejarah.

Pemanggilan Musa sebagai pimpinan untuk membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir, tidak terjadi secara kebetulan.

Empat puluh tahun kehidupan Musa sebagai seorang pangeran di Mesir, mempersiapkannya untuk memimpin Israel keluar dari Mesir dengan jumlah ribuan orang.

Empat puluh tahun di padang gurun menjadi cara Allah mendidik mereka untuk hidup mempercayakan diri kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menemukan Tuhan yang Benar

Pemilihan Musa sebagai seorang nabi, Harun kakaknya sebagai imam dan suku Lewi sebagai suku yang dikhususkan untuk melayani di Kemah Pertemuan, menjadi bukti nyata bahwa kehidupan beriman menjadi fokus utama agar mereka tetap setia kepada Tuhan.

Perayaan Paskah sebagai peringatan keluarnya Israel dari perbudakan di Mesir, melibatkan setiap kepala keluarga untuk mengajarkan tentang makna perayaan tersebut kepada anak-anaknya.

Seiring berlalunya waktu, Para Hakim diangkat untuk memimpin umat. Tiga raja dipilih Tuhan, (Saul, Daud dan Salomo) sempat memimpin Israel menjadi sebuah negara besar dimasanya dan berjaya.

Jabatan nabi, imam dan raja menjadi fokus utama untuk mengetahui kehendak Tuhan bagi kehidupan mereka.

Pada masa Yesus berkarya, sebutan ahli Taurat merujuk pada orang-orang yang diposisikan mengerti dan memahami Hukum Taurat sehingga memiliki hak untuk mengajarkannya kepada masyarakat umum.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Alkitab sebagai Firman Allah

Bait Allah dan sinagoga menjadi tempat bagi mereka untuk mengajarkan Taurat kepada banyak orang.

Hukum tersebut dihafalkan sedemikian rupa dan dipraktekan sesuai dengan apa yang tertulis secara harafiah.

Ketika sebuah hukum terlihat sukar dipahami, maka akan dipermudah dengan berbagai aturan petunjuk praktis tentang bagaimana melakukannya.

Sebagai seorang guru yang mengajar, Yesus telah memikat banyak orang berduyun-duyun untuk datang menyampaikan pengajaran.

Hal ini tentu menarik minat para ahli Taurat untuk sekedar ingin tahu apa yang diajarkan-Nya.

Sebagai ahli Taurat, mereka berada pada posisi menjaga pengajaran agar tidak terjadi penyesatan di masyarakat.

Dalam beberapa kesempatan, Injil mencatat, bahwa Tuhan Yesus Kristus seringkali bertentangan dengan pengajaran yang ada dalam hukum yang berlaku.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan Pemilik Otoritas Mutlak Atas Kehidupan

Perdebatan kerap terjadi dan berujung pada kemampuan Yesus untuk menjawab semua pertanyaan dengan tepat.

Tidak bisa dihindari bahwa para ahli Taurat seringkali memberlakukan hukum begitu ketat sampai pada pelaksaan praktis kepada orang banyak.

Hukum terkesan menjadi beban yang terasa berat untuk dipikul, sementara para ahli Taurat sendiri tidak memberlakukan hukum tersebut pada dirinya sendiri.

Sebuah daya tarik tersendiri ketika pengajaran Yesus sangat berbeda.… Amin

Renungan oleh Pdt feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved