Imlek 2021
JELANG Imlek 2021, Tahukah Kamu 5 Pejuang Berdarah Tionghoa Ini Punya Jasa Besar Bagi Indonesia
Jelang perayaan Imlek 2021, ada baiknya kita mengenal pejuang berdarah Tionghoa yang berperan merebut kemerdekaan Indonesia dai tangan penjajah.
TRIBUNJAMBI.COM - Sebentar lagi, dalam hitungan hari, perayaan Imlek 2021 akan dirasakan.
Jelang perayaan Imlek 2021, ada baiknya kita mengenal pejuang berdarah Tionghoa yang berperan merebut kemerdekaan Indonesia dai tangan penjajah.
Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada 12 Februari nanti.
Momen perayaan Imlek 2021 merupakan penanda berlakunya naungan Tahun Kerbau Logam.
Baca juga: Jadwal Liga Spanyol Pekan ke 21, Ada Real Madrid vs Levante, Barcelona vs Athletic Bilbao
Baca juga: Kadis Perkim Kota Sungai Penuh Jalani Sidang Perdana, Didakwa Kasus Korupsi
Baca juga: Promo Terbaru Hypermart 29 Januari 2021, Daging Rendang Ayam Buah Popok Susu Personal Care Detergen
Di Indonesia, etnis Tionghoa juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Meski tidak banyak pejuang kemerdekaan yang berdarah Tionghoa yang disebutkan dalam pelajaran sejarah di sekolah.
Berikut sejumlah pejuang Tionghoa yang jasanya sangat besar bagi Indonesia.
1. Lie Yun Fong atau Ali Sudjianto
Nama Lie Yun Fong atau Ali Sudjianto masih terdengar asing di telinga sebagian besar orang.
Padahal, ia berperan penting dalam menangkal berita propaganda Belanda, yang mengatakan bahwa Bangsa Indonesia masih ingin dipimpin Negeri Kincir Angin tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com, Lie Yun Fong merupakan wartawan koran Sin Po. Ia bekerja satu kantor dengan Adam Malik.
Dari 1944 hingga 1949, Lie terus menulis berita tentang perlawanan rakyat Indonesia, menolak bahwa bangsa ini masih ingin diperintah Belanda.
Pria kelahiran Canton atau Guang Zhou, Cina tahun1909 juga merupakan satu-satunya etnis Tionghoa yang bergabung dalam pejuang 45 Jawa Tengah.
Banyak yang bertanya, perjuangan apa yang telah dilakukan Lie.
Baca juga: Ini Kata Calon Gubernur Cek Endra Soal Sidang Pertama di MK
Baca juga: Jalan Tol Jambi-Tempino, Penentuan Penlok Lancar, Masuki Tahap Konsultasi Publik
Baca juga: Beri Pelajaran Terhadap Kendaraan Odol, BPTD Wilayah V Jambi Potong Body Dua Truk
Begitu dijelaskan, barulah orang tersadar bahwa etnis Tionghoa juga berperan besar untuk kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Di rumahnya di Jalan Pekojan, Semarang, terpampang fotonya saat bersama Adam Malik.
2. John Lie, Si Hantu Selat Malaka

John Lie alias Daniel Dharma ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2009.
Ia juga mendapatkan gelar Bintang Mahaputera Adipradana.
Peran John Lie untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia begitu besar.
Ia dijuluki sebagai Hantu Selat Malaka karena keberhasilannya dalam menyelundupkan senjata, untuk diberikan pada pejuang di Tanah Air.
Berbekal pengalaman bekerja di sebuah maskapai pelayaran, John Lie kemudian bergabung ke ALRI sebagai kelasi III.
Di tahun 1947, pria kelahiran 1911 itu dipercaya untuk memimpin sebuah kapal cepat bernama The Outlaw.
Dengan kapal itulah, John Lie berhasil menyelundupkan senjata dari luar negeri ke Indonesia.
Operasinya dengan kapal itu juga sering kali disertai keajaiban.
Pernah suatu waktu, The Outlaw telah dikepung kapal tanker Belanda.
Musuh bahkan sudah mengirimkan sandi morse agar John Lie dan anak buahnya menyerah.
Namun ajaib, tiba-tiba cuaca buruk terjadi. Hujan turun sangat deras dan kabut menyelimuti permukaan laut.
Dalam kondisi demikian, ternyata kapal Belanda tak mampu mengejar The Outlaw.
Begitu pula ketika The Outlaw dikepung pesawat Belanda dengan juru tembak yang sudah siap menarik pelatuk senjatanya.
Anehnya, pesawat itu hanya berputar-putar di atas laut, seolah tak melihat kapal John Lie yang porak poranda.
John Lie meninggal tahun 1988.
Pangkat tertingginya adalah Laksamana Muda, merupakan pangkat tertinggi bagi pejuang keturunan Tionghoa.
3. Oei Hok San
Oei Hok San adalah mantan tentara pelajar di Kediri, Jawa Timur.
Ia merupakan putra dari Oei Djing Swan yang juga seorang pejuang.
Meskipun seorang veteran perang, tetapi Oei Hok San hidup menggelandang dari kelenteng ke kelenteng.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com ia hanya berpesan agar dibuatkan monumen berisi nama teman-temanya yang turut berjuang untuk Indonesia.
Ia tak mau perjuangan mereka dilupakan begitu saja.
Baca juga: Promo Terbaru A&W Hari Ini 29 Januari 2021, Varian Paket Awesome Weekend Deals Dari Rp 8.000
Baca juga: BREAKING NEWS Curanmor Terekam CCTV Hanya 10 Detik Motor Pemilik Cafe di Kota Jambi Ini Lenyap
Baca juga: Palembang Heboh Penyanderaan Rumah Kos di Puncak Sekuning, Ternyata Begini Sebenarnya
Putra dari juragan gula Oei Tiong Ham ini merupakan anggota BPUPKI tahun 1945. Ia mewakili etnis Tionghoa.
Ong Tjong Bing alias Daya Sabdo Kasworo adalah salah satu dokter yang merawat korban pertempuran 10 November yang dibawa ke Malang.
Pria yang menempuh pendidikan dokter gigi ini bergabung di militer tahun 1953. Ia sempat dikepung anggota DI-TII di Jawa Barat.
Ia juga merupakan salah satu tokoh pendiri rumah sakit (RS) militer di Jayapura dan RS sipil di Pekanbaru. (*)
Baca juga: Promo KFC Hari Ini 29 Januari 2021, Bubur Ayam KFC Creampuff Pastry Mini Chizza KFC Crazy Deals
Baca juga: Cara Mengobati Asam Urat dengan Daun Salam
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Unconditionally - Katy Perry, I will love you unconditionally
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Jelang Imlek 2021, Inilah 5 Pejuang Berdarah Tionghoa Berjasa Bagi Indonesia,