VIRAL Masih Pakai Selang Oksigen, Ibu Ini Nekat Setir Mobil Cari RS yang Mau Tampung Pasien Covid-19
Seperti kisah perjuangan seorang pasien Covid-19 bernama Dwi Anna Susianti. Perjuangannya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi Covid-19 benar-benar menjadi momok yang menghantui semua orang. Perjuangan pasien covid-19 untuk sembuh pun tak mudah.
Seperti kisah perjuangan seorang pasien Covid-19 bernama Dwi Anna Susianti. Perjuangannya untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit membikin haru yang mendengarnya.
Sebab, dengan selang oksigen yang masih menempel di hidung, Ana, begitulah ia disapa nekat menyetir mobil sendiri dan mencari rumah sakit.
Namun yang membikin miris, tidak hanya satu atau dua rumah sakit yang didatanginya. Dia sampai mendatangi tujuh rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Tapi sayang, dia selalu mendapat penolakan.
Baca juga: Raja Thailand Angkat Selir Sineenat Jadi Permaisuri, Foto-Foto Bugil Sineenat Kembali Jadi Sorotan
"Kalau yang saya datangi langsung sekitar tujuh, kemudian yang by phone sekitar enam."
"Itu belum dari teman-teman di grup SMP sampai kuliah yang ikut bantu. Itu juga nihil, kosong semuanya," kata Anna, dalam tayangan Youtube Najwa Shihab, Kamis (28/1/2021).
Anna menuturkan, ia mencari rumah sakit sejak hari ketiga dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian, saat hari kelima, Anna juga ditolak oleh semua rumah sakit karena dianggap saturasi oksigennya masih bagus.
"Sebenarnya sudah saya coba isolasi mandiri, apapun saya coba, mulai dari obat herbal mau pun obat dokter," kata Anna.
Selang beberapa hari, suami Anna yang juga positif Covid-19 mengalami kondisi kritis saat isolasi mandiri dirumah.
Ia pun akhirnya mengupayakan segala cara menghubungi keluarga untuk meminta bantuan mencarikan rumah sakit bagi suaminya.
Hingga akhirnya, sang suami mendapatkan rumah sakit.
Baca juga: Drama Perselingkuhan Para Petinggi di Sulawesi Utara, Dokter Cantik Hadang Mobil Suami dengan WIL
Namun setelah itu, kondisi Anna juga menyusul sang suami, saturasi oksigennya turun hingga mencapai angka 81.
"Mungkin karena saya sakit dan mengurus orang sakit, fisik saya juga turun, padahal tadinya saya kuat dan yakin sembuh," ujarnya.
Kala kondisinya kritis, ia pun meminta bantuan kakaknya untuk mencarikan rumah sakit.
"Akhirnya dia nelepon ambulance, terus ambulance dateng, setelah itu saya dibawa pakai ambulance."
"Saya ga tau dibawa kemana, setelah di situ saya nggak ditaruh di dalem."
"Ternyata ditaruh di luar puskesmas, semaleman, dari pukul 23.00 WIB sampai pukul 07.00," kata Anna.
Ternyata, saudaranya berhasil mendapatkan rumah sakit untuk Anna, namun harus menunggu sekitar 4-5 hari di IGD.
Lantaran trauma berada di pelataran puskesmas, akhirnya Anna pun nekat pergi dari pelataran rumah sakit.
"Dapat kabar katanya mau dapat di RS tapi nunggu di UGD, ditaruh di RS Tangerang, jauh sekali."
"Saya sudah trauma, jadi saya nekat dari puskesmas pergi sendiri dengan alasan sudah dapet rumah sakit lain."
"Terus pihak sana juga nggak melarang karena memang susah dapat rumah sakit," ujar Anna.
Kemudian, Anna pun akhirnya pulang ke rumahnya untuk bersiap menuju rumah sakit.
Anna nekat menyetir sendiri menggunakan selang oksigen padahal kondisinya belum begitu baik.
Ia pun sempat mendapat penolakan dari anaknya.
Namun, kala itu perjuangannya untuk sembuh dari kondisi kritis lebih ia utamakan.
Cerita Dwi Anna Susianti penyintas Covid-19 yang nekat menyetir pakai selang oksigen mencari rumah sakit yang bersedia menampung. (Tangkap layar youtube Najwa Shihab)
"Waktu saya nyetir, kaka saya nangis, saya bilang jangan nangis kalau dia nangis saya down."
"Saya cuma mikir kuatkan saya sampai rumah sakit. Sampai akhirnya ada suara mobil polisi dan saya sampai ke rumah sakit yang saya tuju," ungkap Anna.
Kini setelah sembuh dari Covid-19, Anna merasa sangat bersyukur.
Ia pun tidak habis pikir hal apa yang membuat semua rumah sakit menjadi penuh.
Padahal, ia tahu pemerintah juga telah berupaya untuk memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan.
"Saya juga bingung, semua fasilitas sudah diberikan pemerintah, entah mungkin saking penuhnya."
"Memang semua rumah sakit saya lihat pakai mata saya sendiri penuh," tutur Anna.
"Ini Alhamdulillah masih bisa diberikan kesempatan untuk sembuh saya juga bisa kesempatan nyetir sendiri,"
"Saya bayangin bagaimana kalau yang menimpa orang-orang yang ngga punya dana dan gapunya kendaraan," tambahnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Baca juga: Tanjab Barat Kini Zona Merah, Pasien Covid-19 Provinsi Jambi Bertambah 65 Orang,