Tukang Pikul Peti Jenazah Covid-19 Mogok, Buntut Unggahan Walikota Bandung Jenazah Terlantar

Keluarga sempat mendatangi tim pikul untuk meminta bantuan namun gagal. Jenazah akhirnya diangkut oleh pihak keluarga dengan mengenakan alat pelindun

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjabar/mega nugraha
Pemikul Mogok, Jenazah Covid-19 Telantar di TPU Cikadut, Keluarga Terpaksa Angkut Tanpa Pakai APD 

Beruntung, ada keluarga jenazah cukup banyak, mereka mendadak membeli jas hujan sebagai pengganti APD.

"Untungnya kami ada delapan orang yang ikut, kalau kurang, kan, repot. Mana gelap, jalannya curam dan licin," ujar Andre.

Baca juga: Bacaan Sholawat Ghozali Dilengkapi Arti dan Kegunaan untuk Bikin Hati Tenang Pikiran Terang

Baca juga: Tenaga Medis Positif Covid-19, Puskesmas Pamenang tutup Sementara

Ia berharap Pemkot Bandung dengan warga di sekitar TPU Cikadut yang biasa memikul bisa berkolaborasi.

"Iyalah supaya jangan jadi menyusahkan. Kalau begini, kan, jadi susah," ucap Andre.

Sejak kemarin pagi, tim angkut mogok kerja dan tidak menerima permintaan angkut peti jenazah dari keluarga.

Imbasnya, sejumlah jenazah sempat terlantar berjam-jam tidak diangkut ke liang lahat dari ambulans.

"Aksi kecil-kecilan ini mungkin kami gelar sampai ada keputusan dari pemerintah kepada kami. Kami tunggu kejelasannya," ucap dia.

Liputan khusus Tribun Jabar mengungkap ada aktivitas transaksi mengangkut peti jenazah selama Covid -19 berpandemi.

Hasil kajian aturan pemakaman di Kota Bandung, Pemkot Bandung hanya mengakomodasi pemakaman dari pengangkutan ke tempat pemakaman, menggali, dan mengurug makam.

Pengangkutan peti jenazah dari ambulans ke liang lahat tidak diatur.

Akibatnya, pengangkutan peti jenazah dilakukan warga tanpa ada dasar hukum. Keluarga jenazah, membayar sejumlah uang bagi tim angkut.

Walikota Bandung Oded M Danial mengunggah postingan di Instagram miliknya yang menyebut akan menghentikan pungutan itu dan menyebut tim angkut tega mengambil kesempatan.

Bagi Fajar, postingan itu menyinggung mereka.

Di satu sisi Pemkot Bandung tidak menyediakan petugas khusus angkut, namun di sisi lain, keluarga jenazah membutuhkan tim angkut peti jenazah sekalipun membayar sejumlah uang jutaan.

"Dikatakan pungli yang terlontar dari akunnya Mang Oded juga ada kata-kata bahwa kami masih aja tega di saat-saat ada jenazah kami memanfaatkan, terus ada kata-kata kita itu berbisnis. Setahu saya yang namanya pungli itu seperti meminta uang tanpa pekerjaan itu pungli, namun kami kan disini keluar keringat, kami bekerja, kami mengeluarkan jasa, si ahli waris memberi mungkin memberi dengan rasa ikhlas mungkin itu tidak bisa disebut pungli," ucap Fajar.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tukang Pikul Peti Jenazah Covid-19 di Cikadut Mogok, Sejumlah Jenazah Terlantar, 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved